Ungaran, Antara Jateng - Anggota Komisi I DPR RI Tantowi Yahya mengakui Indonesia memiliki tantangan menjadikan potensi sumber daya air yang dimiliki untuk kejayaan bangsa, khususnya di sektor pariwisata.

"Selama ini saya melihat anomali. Duapertiga wilayah di nusantara ini adalah air, 75 persen lebih adalah laut, danau, dan sungai," kata politikus Partai Golkar itu di Ungaran, Kabupaten Semarang, Senin.

Hal itu diungkapkannya saat peluncuran program Pembangunan Pariwisata Kabupaten Semarang dengan Menyelamatkan Sumber Air Danau Rawa Pening, di Agrowisata pabrik PT Sido Muncul, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Namun, kata dia, Indonesia selama ini belum mampu memanfaatkan potensi sumber daya air, baik laut, danau, dan sungainya sebagai "magnet" untuk menarik wisatawan untuk berkunjung.

Tantowi yang membidangi pertahanan, luar negeri, komunikasi, dan informatika, dan intelijen itu mencontohkan sektor pariwisata bahari, terutama laut yang tertinggal dari negara-negara di kawasan Mediterania.

"Negara-negara Mediterania berhasil 'menjual' potensi lautnya sehingga mampu membuat ratusan juta warga dunia berbondong-bondong ke sana untuk berwisata laut. Namun, Indonesia belum bisa," katanya.

Untuk potensi sungai yang dimiliki Indonesia, lanjut dia, sebenarnya bisa lebih dioptimalkan untuk mendongkrak sektor pariwisata yang terkenal, sebagaimana Brazil yang terkenal dengan Sungai Amazon.

"Banyak orang yang datang ke Brazil untuk melihat keindahan Sungai Amazon, berwisata bahari. Namun, sungai kita (yang ada di Indonesia) belum bisa menjadi seperti Sungai Amazon," katanya.

Demikian pula, kata dia, potensi danau yang banyak terdapat di Indonesia ternyata belum mampu dikelola secara optimal menjadi "magnet" wisatawan dunia, padahal kekayaan air Indonesia sangatlah besar.

"Tentunya, ironi memang. Seperti Danau Rawapening yang banyak ditumbuhi eceng gondok sehingga 'magnet'-nya (daya tarik wisata) hilang. Namun, sebenarnya ini merupakan tantangan besar," katanya.

Maka dari itu, kata dia, upaya Sido Muncul untuk mendorong pemanfaatan tanaman eceng gondok sebagai energi alternatif patut diapresiasi sehingga bisa membantu membersihkan Danau Rawa Pening.

"Kami dukung sepenuhnya dari sisi politik, sebab kami bukan eksekutif yang bisa mengeksekusi (kebijakan). Makanya, saya ajak juga anggota Komisi X yang berasal dari Jawa Tengah," pungkasnya.

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024