New Delhi, Antara Jateng - Indonesia dan India sepakat meningkatkan kerja sama di tiga bidang yakni standarisasi perdagangan, pemuda dan olahraga, serta Illegal, Unreported, and Unregulated (IUU) Fishing.
Pertukaran dokumen nota-nota kesepahaman antara dua negara disampaikan di hadapan dua kepala negara yakni Presiden Jokowi dan Perdana Menteri India Narendra Modi sebelum menyampaikan pernyataan pers bersama pasca-pertemuan bilateral keduanya di Mughal Room Lantai 1 Hyderabad House, New Delhi, Senin.
Nota kesepahaman bersama tersebut dipertukarkan antara dua pejabat dengan pihak Indonesia diwakili oleh Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi.
Tiga kesepahaman tersebut meliputi MoU kerja sama standarisasi perdagangan antara Badan Standarisasi Nasional (BSN) dan Bureau of Indian Standardization (BIS) yang dokumennya dipertukarkan antara Menlu RI dengan Menteri Urusan Luar Negeri India.
Kedua, terkait MoU kerja sama bidang pemuda dan olahraga termasuk pertukaran informasi di bidang tersebut yang melibatkan Kementerian Pemuda dan Olahraga RI dengan India.
Ketiga, terkait Joint Communique on Voluntary International Cooperation to Combat IUU Fishing & to Promote Sustainable Fisheries Governance.
Presiden Jokowi menyatakan, menyambut baik penandatanganan memorandum of undertanding (MoU) di bidang standarisasi perdagangan yang dilakukan antar dua negara.
Dan Presiden Jokowi menyatakan yakin bahwa hal itu akan meningkatkan perdagangan dalam rangka mendukung kerja sama ekonomi dan "people to people contact".
"Indonesia (juga) mengundang India untuk meningkatkan kerja sama investasi di bidang farmasi, IT, dan otomotif," kata Presiden Jokowi.
Pada pernyataan pers bersama tersebut PM Modi juga menyambut baik upaya peningkatan kerja sama antara kedua negara.
Menurut dia, Indonesia merupakan negara mitra India yang sangat berharga dan memiliki hubungan sejarah yang kuat.
Sebagai negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara sementara India merupakan negara dengan ekonomi besar dunia dianggapnya harus meningkatkan kerja sama strategis.
"Kami sepakat untuk membangun kemitraan yang lebih kuat antara kedua negara," katanya.
Pertukaran dokumen nota-nota kesepahaman antara dua negara disampaikan di hadapan dua kepala negara yakni Presiden Jokowi dan Perdana Menteri India Narendra Modi sebelum menyampaikan pernyataan pers bersama pasca-pertemuan bilateral keduanya di Mughal Room Lantai 1 Hyderabad House, New Delhi, Senin.
Nota kesepahaman bersama tersebut dipertukarkan antara dua pejabat dengan pihak Indonesia diwakili oleh Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi.
Tiga kesepahaman tersebut meliputi MoU kerja sama standarisasi perdagangan antara Badan Standarisasi Nasional (BSN) dan Bureau of Indian Standardization (BIS) yang dokumennya dipertukarkan antara Menlu RI dengan Menteri Urusan Luar Negeri India.
Kedua, terkait MoU kerja sama bidang pemuda dan olahraga termasuk pertukaran informasi di bidang tersebut yang melibatkan Kementerian Pemuda dan Olahraga RI dengan India.
Ketiga, terkait Joint Communique on Voluntary International Cooperation to Combat IUU Fishing & to Promote Sustainable Fisheries Governance.
Presiden Jokowi menyatakan, menyambut baik penandatanganan memorandum of undertanding (MoU) di bidang standarisasi perdagangan yang dilakukan antar dua negara.
Dan Presiden Jokowi menyatakan yakin bahwa hal itu akan meningkatkan perdagangan dalam rangka mendukung kerja sama ekonomi dan "people to people contact".
"Indonesia (juga) mengundang India untuk meningkatkan kerja sama investasi di bidang farmasi, IT, dan otomotif," kata Presiden Jokowi.
Pada pernyataan pers bersama tersebut PM Modi juga menyambut baik upaya peningkatan kerja sama antara kedua negara.
Menurut dia, Indonesia merupakan negara mitra India yang sangat berharga dan memiliki hubungan sejarah yang kuat.
Sebagai negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara sementara India merupakan negara dengan ekonomi besar dunia dianggapnya harus meningkatkan kerja sama strategis.
"Kami sepakat untuk membangun kemitraan yang lebih kuat antara kedua negara," katanya.