Milan, Antara Jateng - Kiper Juventus Gianluigi Buffon masih menagih banyak hal dari timnya, bahkan meski mereka memuncaki klasemen Liga Italia dan memimpin klasemen grup Liga Champions mereka.
Kemenangan di kandang Olympique Lyonnais akan membawa Juventus menuju 16 besar Liga Champions dengan dua pertandingan tersisa, namun Buffon mengatakan mereka juga perlu memikirkan tantangan-tantangan yang lebih sulit yang ada di depan.
"Kami perlu untuk merealisasikan bahwa level saat ini tidak akan cukup, maka kami perlu mengambil beberapa langkah kedepan," ucapnya setelah kemenangan 2-1 atas Napoli pada Sabtu.
"Jika kami melaju ke putaran selanjutnya di Eropa, ini akan menjadi benar-benar berat sejak Maret dan kami tidak akan memiliki waktu untuk memperbaikinya. Kami perlu untuk melakukan perbaikan-perbaikan sekarang."
Juventus memenangi lima gelar terakhir di Liga Italia namun, meski mereka mencapai final Liga Champions 2015, penampilan mereka di Eropa tidak mengimbangi standar-standar yang dicatatkan tim-tim papan atas Italia di masa lalu.
Mereka disingkirkan Bayern Munich dari putaran 16 besar pada musim lalu, serta disingkirkan pula oleh tim Bavaria itu di perempat final pada 2012/2013 dan gagal menembus fase grup pada 2013/2014.
"Kami ingin membangun masa depan yang cerah dan bertahan selama mungkin, baik di Italia dan di Eropa," kata Buffon (38).
"Kedatangan (Gonzalo) Higuain telah membuat kami menjadi lebih kuat namun itu tergantung pada seberapa jauh kami ingin melaju."
"Mentalitas ini mungkin cukup jika idenya adalah kembali memenangi gelar di Italia. Jika saya berpikir mengenai perempat final, semifinal, atau final Liga Champions melawan tim-tim seperti Bayern Munich atau Barcelona, maka ini tidak cukup."
Juventus, yang belum kemasukan gol di Grup H, mengoleksi tujuh angka dari tiga pertandingan, unggul selisih gol atas Sevilla, dan unggul empat angka atas lawannya yang berasal dari Prancis.
Mereka akan berupaya mempertahankan laju 18 pertandingan kandang di Eropa, laju yang sudah terukir sejak mereka kalah 0-2 dari Bayern Munich lebih dari tiga tahun silam.
Mereka tidak pernah kalah di kandang pada kompetisi apa pun sejak Udinese mengalahkan mereka pada hari pembukaan musim lalu pada Agustus tahun lalu, demikian Reuters melaporkan.
Kemenangan di kandang Olympique Lyonnais akan membawa Juventus menuju 16 besar Liga Champions dengan dua pertandingan tersisa, namun Buffon mengatakan mereka juga perlu memikirkan tantangan-tantangan yang lebih sulit yang ada di depan.
"Kami perlu untuk merealisasikan bahwa level saat ini tidak akan cukup, maka kami perlu mengambil beberapa langkah kedepan," ucapnya setelah kemenangan 2-1 atas Napoli pada Sabtu.
"Jika kami melaju ke putaran selanjutnya di Eropa, ini akan menjadi benar-benar berat sejak Maret dan kami tidak akan memiliki waktu untuk memperbaikinya. Kami perlu untuk melakukan perbaikan-perbaikan sekarang."
Juventus memenangi lima gelar terakhir di Liga Italia namun, meski mereka mencapai final Liga Champions 2015, penampilan mereka di Eropa tidak mengimbangi standar-standar yang dicatatkan tim-tim papan atas Italia di masa lalu.
Mereka disingkirkan Bayern Munich dari putaran 16 besar pada musim lalu, serta disingkirkan pula oleh tim Bavaria itu di perempat final pada 2012/2013 dan gagal menembus fase grup pada 2013/2014.
"Kami ingin membangun masa depan yang cerah dan bertahan selama mungkin, baik di Italia dan di Eropa," kata Buffon (38).
"Kedatangan (Gonzalo) Higuain telah membuat kami menjadi lebih kuat namun itu tergantung pada seberapa jauh kami ingin melaju."
"Mentalitas ini mungkin cukup jika idenya adalah kembali memenangi gelar di Italia. Jika saya berpikir mengenai perempat final, semifinal, atau final Liga Champions melawan tim-tim seperti Bayern Munich atau Barcelona, maka ini tidak cukup."
Juventus, yang belum kemasukan gol di Grup H, mengoleksi tujuh angka dari tiga pertandingan, unggul selisih gol atas Sevilla, dan unggul empat angka atas lawannya yang berasal dari Prancis.
Mereka akan berupaya mempertahankan laju 18 pertandingan kandang di Eropa, laju yang sudah terukir sejak mereka kalah 0-2 dari Bayern Munich lebih dari tiga tahun silam.
Mereka tidak pernah kalah di kandang pada kompetisi apa pun sejak Udinese mengalahkan mereka pada hari pembukaan musim lalu pada Agustus tahun lalu, demikian Reuters melaporkan.