Semarang, Antara Jateng - Para pengurus masjid di seluruh Jawa Tengah diinstruksikan menyampaikan materi mengenai bahaya penyalahgunaan narkoba dalam setiap khotbahnya.

"Sebagai bentuk perlawanan terhadap narkoba, pada khotbah shalat Jumat (28/10) akan disampaikan secara serentak mengenai bahaya narkoba," kata Ketua Majelis Ulama Jawa Tengah Kiai Haji Ahmad Darodji di Semarang, Kamis.

Hal tersebut disampaikan usai Deklarasi Gerakan Antinarkoba di halaman kantor Gubernur Jawa Tengah yang diikuti seluruh pemangku kepentingan di Jateng dan pelajar.

Ia menjelaskan bahwa dengan adanya khotbah bersama melawan narkoba oleh para pengurus masjid di Jateng, masyarakat semakin memahami bahaya narkoba.

"Materi khotbah shalat Jumat mengenai bahaya narkoba sudah kami sampaikan ke seluruh pengurus masjid di Jateng," ujarnya.

Ia menilai sosialisasi bahaya narkoba melalui khotbah di masjid-masjid menjadi salah satu cara yang cukup efektif melawan narkoba.

"Di Jateng ada sekitar 35 ribu masjid, jika satu masjid rata-rata dihadiri 300 orang tapi untuk masjid besar, seperti Masjid Raya Baiturrahman Semarang yang mencapai 40 ribu orang, tentu sangat efektif," katanya.

Ia mengungkapkan berdasarkan laporan, jumlah pengguna narkoba di Jateng saat ini mencapai 650 ribu atau prevalensi 1,96 persen atau mendekati 2 persen kategori darurat narkoba.

"Setiap hari ada 50 orang meninggal dunia karena penyalahgunaan narkoba dan jika kondisi ini terjadi terus menerus maka akan merusak generasi muda," ujarnya.

Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024