Temanggung, Antara Jateng - Pelawak Tukul Arwana menolak tawaran pentas yang berkaitan dengan kepentingan politik, seperti dalam kampanye pemilihan kepala daerah, guna menjaga independensi dan netralitas lawakannya.
"Tawaran pentas selalu ada, tetapi yang saya terima kalau tidak ada hubungannya dengan pilkada," katanya sebelum pentas dalam pertunjukan wayang kulit bersama dalang Ki Gangsar di Asrama Polisi Gemoh, Temanggung, Jumat malam.
Tidak hanya untuk Pilkada DKI, katanya, sebelumnya pihaknya juga pernah menolak tawaran pentas untuk kepentingan politik pilkada di daerah lain, seperti Kalimantan dan Sumatera.
Menurut dia upaya ini sekaligus menghindarkannya agar tidak dimanfaatkan kepentingan tertentu, seperti aksi dukung mendukung dalam politik.
"Saya tidak mau kalau untuk politik, karena saya perlu menjaga independensi pelawak. Lagi pula lawakan saya hanya lawakan umum," katanya.
Namun, katanya sebagai warga DKI Jakarta, dirinya akan tetap menggunakan hak pilihnya dalam pemilihan gubernur mendatang.
Ia merasa rugi jika tidak memberikan hak suaranya, karena pilkada juga menentukan nasib DKI di masa mendatang.
Meskipun tidak mau menggunakan lawakannya untuk kepentingan politik, dia tetap menghormati sejumlah seniman lain yang terlibat dalam politik dan pilkada, karena hal itu merupakan hak mereka.
"Seniman berpolitik silakan saja, itu hak mereka. Tetapi saya tidak," katanya.
"Tawaran pentas selalu ada, tetapi yang saya terima kalau tidak ada hubungannya dengan pilkada," katanya sebelum pentas dalam pertunjukan wayang kulit bersama dalang Ki Gangsar di Asrama Polisi Gemoh, Temanggung, Jumat malam.
Tidak hanya untuk Pilkada DKI, katanya, sebelumnya pihaknya juga pernah menolak tawaran pentas untuk kepentingan politik pilkada di daerah lain, seperti Kalimantan dan Sumatera.
Menurut dia upaya ini sekaligus menghindarkannya agar tidak dimanfaatkan kepentingan tertentu, seperti aksi dukung mendukung dalam politik.
"Saya tidak mau kalau untuk politik, karena saya perlu menjaga independensi pelawak. Lagi pula lawakan saya hanya lawakan umum," katanya.
Namun, katanya sebagai warga DKI Jakarta, dirinya akan tetap menggunakan hak pilihnya dalam pemilihan gubernur mendatang.
Ia merasa rugi jika tidak memberikan hak suaranya, karena pilkada juga menentukan nasib DKI di masa mendatang.
Meskipun tidak mau menggunakan lawakannya untuk kepentingan politik, dia tetap menghormati sejumlah seniman lain yang terlibat dalam politik dan pilkada, karena hal itu merupakan hak mereka.
"Seniman berpolitik silakan saja, itu hak mereka. Tetapi saya tidak," katanya.