Wonosobo, Antara Jateng - Para pelaku wisata yang tergabung dalam kelompok sadar wisata Desa Sembungan, Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, mengaku usaha mereka kurang optimal perkembangannya karena adanya praktik pemandu liar.

"Adanya praktik pemandu wisata liar membuat para pemandu lokal yang telah bersertifikat tidak berdaya, lantaran mata pencahariannya diambil alih secara sepihak," kata anggota Pokdarwis Bima, Khatminah di Wonosobo, Rabu.

Ia berharap pemerintah kabupaten melalui Kantor Pariwisata Ekonomi Kreatif bersikap lebih tegas terhadap praktik pemandu liat serta mengalokasikan anggaran untuk meningkatkan kapasitas para pelaku wisata, termasuk bagi pemandu lokal melalui pelatihan kepariwisataan.

Ketua LSM Bhinneka, Tafrihan mengatakan peningkatan kapasitas para pelaku wisata di Sembungan memang sudah selayaknya menjadi perhatian pemerintah kabupaten.

Selain pelatihan seperti bahasa Inggris, katanya Pemkab juga perlu memperbaiki kelembagaan dan administrasi dalam tata kelola pariwisata di kawasan Dieng termasuk Sembungan.

"Tata kelola kelembagaan juga termasuk bagaimana memperbaiki pola koordinasi antarpokdarwis, maupun antara pokdarwis dengan pemkab," katanya.

Ia berharap melalui pembinaan seperti yang dilakukan Kantor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif upaya perbaikan sektor pariwisata, khususnya di Sembungan akan lebih fokus sehingga ke depan masyarakat benar-benar merasakan manfaat positif dari berkah alam yang luar biasa tersebut.

Menanggapi keluhan dan saran dari para pelaku wisata tersebut Kepala Kantor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Wonosobo, Agus Purnomo mengaku bisa memahaminya.

"Kendala-kendala yang muncul dalam sektor pariwisata di Wonosobo, termasuk kurang pahamnya para pelaku usaha wisata terhadap sapta pesona serta masih adanya praktik pungutan tiket di luar tiket resmi memang menjadi perhatian kami sehingga secara rutin kami menggelar pembinaan," katanya.

Ia mengatakan upaya peningkatan kapasitas sumber daya manusia pelaku wisata, pihaknya akan bekerja sama dengan pihak-pihak terkait.

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024