Semarang, Antara Jateng - PT Kereta Api Indonesia (KAI) berupaya terus menggenjot angkutan barang menggunakan layanan transportasi kereta api (KA) yang selama ini masih belum optimal.

"Kalau angkutan penumpang sudah tercapai (target, red.), namun untuk angkutan barang yang belum. Memang masih kurang," kata Direktur Komersial PT KAI M. Kuncoro Wibowo di Semarang, Kamis.

Hal tersebut diungkapkannya usai membuka pameran perkeretaapian di Gedung Lawangsewu, Semarang, Jawa Tengah, yang menjadi rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-71 PT KAI.

Ia menyebutkan realisasi target layanan KA untuk angkutan penumpang tahun lalu saja sudah tercapai, dan untuk tahun ini sudah mendekati target yang diyakini tiga bulan ke depan akan terpenuhi.

"Yang (target, red.) angkutan barang, sekarang ini capaiannya belum sampai 60 persen. Namun, kami akan mulai fokus untuk meningkatkan layanan angkutan barang seiring naiknya pendapatan," katanya.

Kuncoro menyebutkan target pendapatan PT KAI dari layanan KA angkutan barang pada tahun ini sekitar Rp5,5 triliun, sementara untuk layanan angkutan penumpang sebesar Rp5,1 triliun.

"Tahun depan, dinaikkan lagi sekitar empat persen. Jadi, memang lebih diputar ke angkutan barang sekitar 60 persen (kontribusi, red.). Kami 'effort' (upayakan) keras untuk barang," katanya.

Upaya untuk memaksimalkan potensi angkutan barang, kata dia, salah satunya dengan membuka lintas-lintas baru, seperti lintas Brumbung-Petek yang berada di wilayah Daerah Operasi IV Semarang.

"Rencananya, tahun ini, kemudian ada satu lagi pasar baru yang juga akan dibuka tahun ini. Kalangan (pengusaha, red.) ekspedisi juga sudah kami undang untuk memaksimalkan angkutan barang," katanya.

Dibandingkan jalur darat di jalan raya, kata dia, angkutan barang dengan layanan KA lebih cepat dan aman, serta juga bisa membantu pemerintah daerah untuk memajukan perekonomian daerah.

"Jadi, yang selama ini (barang, red.) ditarik menggunakan truk-truk, kami upayakan memakai (angkutan, red.) KA," pungkas Kuncoro.

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Zaenal A.
Copyright © ANTARA 2024