Jepara, Antara Jateng - Sebanyak 488 petani garam di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah mendapatkan bantuan geoisolator atau plastik pelapis tambak garam dari pemerintah pusat.
"Untuk membantu ratusan petani garam yang diberikan melalui 35 kelompok pemberdayaan usaha garam rakyat (PUGAR), pemerintah pusat menggelontorkan dana sebesar Rp1,3 miliar," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Jepara Achid Setiawan melalui Kepala Bidang Pesisir, Kelautan dan Pulau-pulau Kecil Munawarto di Jepara, Kamis.
Pemkab Jepara, kata dia, mendapat tugas pembantuan untuk pengadaan geoisolator.
Dengan dana sebesar itu, kata dia, geoisolator yang akan disediakan sebanyak 515 roll atau 95.240 meter persegi.
Adapun luas areal Pugar, kata dia, seluas 4.796.812 meter persegi yang tersebar di beberapa daerah.
Bantuan geoisolator, katanya, disesuaikan dengan luas areal lahan tambak garam petani.
Dengan adanya bantuan geoisolator tersebut, dia berharap, kualitas garam yang dihasilkan petani lebih baik, dibandingkan dengan sebelumnya.
"Selain produktivitasnya bisa ditingkatkan, garam yang dihasilkan juga lebih putih dibandingkan ketika pembuatannya masih mengandalkan tanah tanpa ada geoisolator," ujarnya.
Target produksi garam di Kabupaten Jepara selama 2016 sebanyak 57.564 ton.
Kamsani, salah seorang petani garam di Desa Tanggul Tlare, Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara mengakui mendapatkan bantuan geoisolator dari pemerintah.
Hasilnya, lanjut dia, memang lebih baik, karena garamnya lebih putih dan dalam waktu empat hari sudah bisa dipanen.
"Dengan catatan, cuacanya juga mendukung dan tidak ada hujan," ujarnya.
Bantuan geoisolator yang diterima, kata dia, untuk dua petak lahan yang masing-masing berukuran 33x12 meter.
"Untuk membantu ratusan petani garam yang diberikan melalui 35 kelompok pemberdayaan usaha garam rakyat (PUGAR), pemerintah pusat menggelontorkan dana sebesar Rp1,3 miliar," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Jepara Achid Setiawan melalui Kepala Bidang Pesisir, Kelautan dan Pulau-pulau Kecil Munawarto di Jepara, Kamis.
Pemkab Jepara, kata dia, mendapat tugas pembantuan untuk pengadaan geoisolator.
Dengan dana sebesar itu, kata dia, geoisolator yang akan disediakan sebanyak 515 roll atau 95.240 meter persegi.
Adapun luas areal Pugar, kata dia, seluas 4.796.812 meter persegi yang tersebar di beberapa daerah.
Bantuan geoisolator, katanya, disesuaikan dengan luas areal lahan tambak garam petani.
Dengan adanya bantuan geoisolator tersebut, dia berharap, kualitas garam yang dihasilkan petani lebih baik, dibandingkan dengan sebelumnya.
"Selain produktivitasnya bisa ditingkatkan, garam yang dihasilkan juga lebih putih dibandingkan ketika pembuatannya masih mengandalkan tanah tanpa ada geoisolator," ujarnya.
Target produksi garam di Kabupaten Jepara selama 2016 sebanyak 57.564 ton.
Kamsani, salah seorang petani garam di Desa Tanggul Tlare, Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara mengakui mendapatkan bantuan geoisolator dari pemerintah.
Hasilnya, lanjut dia, memang lebih baik, karena garamnya lebih putih dan dalam waktu empat hari sudah bisa dipanen.
"Dengan catatan, cuacanya juga mendukung dan tidak ada hujan," ujarnya.
Bantuan geoisolator yang diterima, kata dia, untuk dua petak lahan yang masing-masing berukuran 33x12 meter.