Jakarta, Antarajateng - Berawal dari sekumpulan anak muda yang memiliki banyak pengetahuan tentang kriptografi dan IT Security, Agung Setia Bakti bersama temannya mulai berkarya secara informal sejak 2001.
Seiring dengan relatif banyaknya permintaan secara korporat, akhirnya secara resmi PT Indoguardika Cipta Kreasi (ICK ) didirikan secara lengkap dengan segala legalitasnya pada bulan Oktober 2013 dan terus berkembang hingga saat ini.
Sejak 2014, kata Agung—Direktur Utama PT ICK—teknologi antisadap karya anak bangsa ini mulai dipasarkan secara luas. Bahkan, dikenalkan kepada publik global melalui sejumlah pameran dalam dan luar negeri. Misalnya, pameran pertahanan DSA Malaysia 2014, Indodefence 2015, Defence and Security Thailand 2015 yang didukung Kementerian Pertahanan.
Pada bulan Maret 2015, dengan dukungan Kementerian Perindustrian dan KJRI, ICK ikut serta dalam pameran IT terbesar di dunia CeBIT. Dilanjutkan dengan roadshow ke sejumlah negara Eropa dengan difasilitasi oleh KJRI dan asosiasi Indoglobit.
Melihat potensi pasar alat keamanan ini sangat potensial, ICK tidak hanya merambah pasar lokal, tetapi juga mengembangkan sayap ke pasar global. Langkah ini terlihat dari upaya ICK mengembangkan sayap hingga dunia internasional, seperti pembukaan cabang di Singapura, Vietnam, dan Thailand. Berikutnya, kantor perwakilan di Eropa dan Amerika Latin.
Agung meyakini prospek teknologi antisadap besutan PT ICK akan makin besar. Hal ini karena tren sekarang keamanan data dan informasi menjadi prioritas. Menurut Agung, pemerintah sekarang juga memiliki perhatian terhadap keamanan komunikasi dan informasi.
“Kami berharap pemerintah dapat menelurkan banyak regulasi yang membantu pengembangan industri pertahanan dalam negeri. Pasalnya, salah satu kunci kedaulatan bangsa adalah mandiri dalam teknologi terutama terkait dengan pertahanan dalam negeri,†kata Agung Setia Bakti, M.Si.yang didampingi Dahniar Wisnu Paramita, M.Kom. (Teknologi Director) dan Imaduddin Amrullah, S.Kom. (Research and Development Product Supervisor).
Dengan dukungan pemerintah, lanjut dia, industri dalam negeri akan tumbuh, termasuk teknologi antisadap ini. Ddengan demikian, ICK dapat terus berinovasi mengembangkan produk-produk enkripsi karya anak bangsa dan bersaing dengan negara maju lainnya.
“Kami juga berharap teknologi yang dibuat oleh anak bangsa ini dapat dimanfaatkan sepenuhnya oleh seluruh elemen di Indonesia. Jika bukan kita sendiri yang memakai, siapa lagi?†pungkas Agung.
Berikutnya... Vide: Pabrik Mesin Sandi Pertama di Indonesia
Seiring dengan relatif banyaknya permintaan secara korporat, akhirnya secara resmi PT Indoguardika Cipta Kreasi (ICK ) didirikan secara lengkap dengan segala legalitasnya pada bulan Oktober 2013 dan terus berkembang hingga saat ini.
Sejak 2014, kata Agung—Direktur Utama PT ICK—teknologi antisadap karya anak bangsa ini mulai dipasarkan secara luas. Bahkan, dikenalkan kepada publik global melalui sejumlah pameran dalam dan luar negeri. Misalnya, pameran pertahanan DSA Malaysia 2014, Indodefence 2015, Defence and Security Thailand 2015 yang didukung Kementerian Pertahanan.
Pada bulan Maret 2015, dengan dukungan Kementerian Perindustrian dan KJRI, ICK ikut serta dalam pameran IT terbesar di dunia CeBIT. Dilanjutkan dengan roadshow ke sejumlah negara Eropa dengan difasilitasi oleh KJRI dan asosiasi Indoglobit.
Melihat potensi pasar alat keamanan ini sangat potensial, ICK tidak hanya merambah pasar lokal, tetapi juga mengembangkan sayap ke pasar global. Langkah ini terlihat dari upaya ICK mengembangkan sayap hingga dunia internasional, seperti pembukaan cabang di Singapura, Vietnam, dan Thailand. Berikutnya, kantor perwakilan di Eropa dan Amerika Latin.
Agung meyakini prospek teknologi antisadap besutan PT ICK akan makin besar. Hal ini karena tren sekarang keamanan data dan informasi menjadi prioritas. Menurut Agung, pemerintah sekarang juga memiliki perhatian terhadap keamanan komunikasi dan informasi.
“Kami berharap pemerintah dapat menelurkan banyak regulasi yang membantu pengembangan industri pertahanan dalam negeri. Pasalnya, salah satu kunci kedaulatan bangsa adalah mandiri dalam teknologi terutama terkait dengan pertahanan dalam negeri,†kata Agung Setia Bakti, M.Si.yang didampingi Dahniar Wisnu Paramita, M.Kom. (Teknologi Director) dan Imaduddin Amrullah, S.Kom. (Research and Development Product Supervisor).
Dengan dukungan pemerintah, lanjut dia, industri dalam negeri akan tumbuh, termasuk teknologi antisadap ini. Ddengan demikian, ICK dapat terus berinovasi mengembangkan produk-produk enkripsi karya anak bangsa dan bersaing dengan negara maju lainnya.
“Kami juga berharap teknologi yang dibuat oleh anak bangsa ini dapat dimanfaatkan sepenuhnya oleh seluruh elemen di Indonesia. Jika bukan kita sendiri yang memakai, siapa lagi?†pungkas Agung.
Berikutnya... Vide: Pabrik Mesin Sandi Pertama di Indonesia