Jakarta, Antara Jateng - Ketua Komite Pemilihan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (KP PSSI) Agum Gumelar menyatakan keberhasilan dari komite pemilihan ketua umum federasi sepak bola nasional tersebut adalah independensi dalam menjalankan tugasnya.
"Komite ini dibentuk dalam rangka proses pemilihan ketua umum dan membentuk kepengurusan PSSI yang baru sesuai aturan yang berlaku. Buat komite, kriteria keberhasilan kita adalah independensi dalam menjalankan tugas," kata Agum, Jakarta, jumat.
Untuk mencapai hal tersebut, Agum mengharapkan dukungan pada seluruh pihak agar pelaksanaan pemilihan berjalan lancar, bisa memegang amanah dan terbentuk kepengurusan yang sesuai dengan harapan masyarakat.
"Sehingga bisa membawa Indonesia ke peringkat lebih baik. Komite menyampaikan ini untuk meminta dukungan agar semua pihak memberikan jaminan untuk melancarkan rangkaian ini," tutur Agum.
KP PSSI akan membuka proses pendaftaran calon Ketua Umum PSSI pada tanggal 22 Agustus 2016 mendatang dan akan berjalan selama 15 hari dilanjutkan dengan berbagai proses lanjutan, sebelum diajukan dalam Kongres Pemilihan pada 17 Oktober 2016 mendatang.
PSSI, pada Kamis (11/8) sudah memutuskan untuk menggelar Kongres Pemilihan pada 17 Oktober mendatang dan menunjuk Asosiasi Provinsi (Asprov) Makassar, Sulawesi Selatan sebagai tuan rumah kongres.
Dalam kongres tersebut, agenda terpenting yaitu untuk memilih Ketua Umum PSSI pengganti La Nyalla Mattalitti yang saat ini berada dalam tahanan Kejaksaan Agung karena terlibat kasus dugaan korupsi.
Sampai hari ini, sejumlah nama sudah dikabarkan bakal maju sebagai calon ketua umum. Mereka di antaranya, Pangkostrad Letnan Jenderal Edy Rahmayadi yang mengkalim diri dijagokan Kelompok 85 (K-85) yang digembar-gemborkan memiliki lebih dari 90 anggota pemilik suara sah di federasi.
Selain itu, ada juga nama mantan Panglima TNI, Jenderal Moeldoko yang dikabarkan akan ikut meramaikan bursa pencalonan. Nama lain dari kalangan sipil, mantan Manajer PSM Makassar Erwin Aksa yang menyatakan siap untuk berada di bursa pencalonan pada Kamis (11/8) dan Direktur PT Gelora Trisula Semesta Djoko Driyono juga dikabarkan akan kembali ikut dalam pencalonan.
"Komite ini dibentuk dalam rangka proses pemilihan ketua umum dan membentuk kepengurusan PSSI yang baru sesuai aturan yang berlaku. Buat komite, kriteria keberhasilan kita adalah independensi dalam menjalankan tugas," kata Agum, Jakarta, jumat.
Untuk mencapai hal tersebut, Agum mengharapkan dukungan pada seluruh pihak agar pelaksanaan pemilihan berjalan lancar, bisa memegang amanah dan terbentuk kepengurusan yang sesuai dengan harapan masyarakat.
"Sehingga bisa membawa Indonesia ke peringkat lebih baik. Komite menyampaikan ini untuk meminta dukungan agar semua pihak memberikan jaminan untuk melancarkan rangkaian ini," tutur Agum.
KP PSSI akan membuka proses pendaftaran calon Ketua Umum PSSI pada tanggal 22 Agustus 2016 mendatang dan akan berjalan selama 15 hari dilanjutkan dengan berbagai proses lanjutan, sebelum diajukan dalam Kongres Pemilihan pada 17 Oktober 2016 mendatang.
PSSI, pada Kamis (11/8) sudah memutuskan untuk menggelar Kongres Pemilihan pada 17 Oktober mendatang dan menunjuk Asosiasi Provinsi (Asprov) Makassar, Sulawesi Selatan sebagai tuan rumah kongres.
Dalam kongres tersebut, agenda terpenting yaitu untuk memilih Ketua Umum PSSI pengganti La Nyalla Mattalitti yang saat ini berada dalam tahanan Kejaksaan Agung karena terlibat kasus dugaan korupsi.
Sampai hari ini, sejumlah nama sudah dikabarkan bakal maju sebagai calon ketua umum. Mereka di antaranya, Pangkostrad Letnan Jenderal Edy Rahmayadi yang mengkalim diri dijagokan Kelompok 85 (K-85) yang digembar-gemborkan memiliki lebih dari 90 anggota pemilik suara sah di federasi.
Selain itu, ada juga nama mantan Panglima TNI, Jenderal Moeldoko yang dikabarkan akan ikut meramaikan bursa pencalonan. Nama lain dari kalangan sipil, mantan Manajer PSM Makassar Erwin Aksa yang menyatakan siap untuk berada di bursa pencalonan pada Kamis (11/8) dan Direktur PT Gelora Trisula Semesta Djoko Driyono juga dikabarkan akan kembali ikut dalam pencalonan.