Purwokerto, Antara Jateng - Kepolisian Daerah Jawa Tengah mengawasi seluruh pelabuhan ilegal atau tidak resmi guna mengantisipasi kemungkinan digunakan sebagai jalan memasukkan narkoba ke provinsi itu.
"Jawa Tengah mempunyai garis pantai yang panjang, baik di selatan maupun utara," kata Wakil Kepala Polda Jateng Brigadir Jenderal Polisi M Amhar Azeth di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jateng, Rabu.
Menurut dia, pantai-pantai itu bisa digunakan sebagai jalan untuk memasukkan narkotika dari luar Jawa Tengah maupun luar negeri.
Oleh karena itu, kata dia, Kepala Polda Jateng Inspektur Jenderal Polisi Condro Kirono telah menginstruksikan kepada jajaran di bawahnya untuk memantau pelabuhan-pelabuhan "tikus" atau ilegal.
Selain itu, lanjut dia, Kapolda Jateng juga memerintahkan kepada seluruh kepala kepolisian resor di Jawa Tengah untuk melakukan pendataan khususnya terhadap pelabuhan-pelabuhan "tikus" dan menjaganya secara ketat.
Terkait kegiatan "Banyumas Lawan Kejahatan" yang digelar di Markas Polres Banyumas pada hari Rabu (10/8), Amhar mengatkan hal itu merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk mencegah penyalahgunaan narkoba, yakni dengan membina generasi muda untuk menyalurkan bakatnya ke perbuatan yang positif termasuk melakukan olahraga beladiri.
"Dengan memiliki keterampilan olahraga beladiri ini, dapat melawan secara langsung adanya kejahatan, termasuk terhadap peredaraan narkoba," katanya.
Oleh karena itu, dia memberikan apresiasi kepada Polres Banyumas yang mengumpulkan segenap komponen olahraga beladiri yang ada di Banyumas untuk bersatu melawan kejahatan.
"Jadi, Bapak Kapolda telah mencanangkan untuk seluruh kegiatan dalam program 100 hari, yakni untuk meningkatkan kegiatan-kegiatan yangbbisa menanggulangi masuknya narkoba ke Jawa Tengah, terutama melalui pelabuhan-pelabuhan yang tidak terjaga, kita menyebutnya 'jalan tikus' untuk masuknya barang-barang haram termasuk narkoba," tegasnya.
Dalam kegiatan "Banyumas Lawan Kejahatan", sedikitnya ada delapan organisasi beladiri yang dikumpulkan Polres Banyumas seperti Pencak Silat, Taekwondo, Karate, Muay Thai, Wushu, Kempo, Tarungdrajat, dan Beladiri Militer.
"Jawa Tengah mempunyai garis pantai yang panjang, baik di selatan maupun utara," kata Wakil Kepala Polda Jateng Brigadir Jenderal Polisi M Amhar Azeth di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jateng, Rabu.
Menurut dia, pantai-pantai itu bisa digunakan sebagai jalan untuk memasukkan narkotika dari luar Jawa Tengah maupun luar negeri.
Oleh karena itu, kata dia, Kepala Polda Jateng Inspektur Jenderal Polisi Condro Kirono telah menginstruksikan kepada jajaran di bawahnya untuk memantau pelabuhan-pelabuhan "tikus" atau ilegal.
Selain itu, lanjut dia, Kapolda Jateng juga memerintahkan kepada seluruh kepala kepolisian resor di Jawa Tengah untuk melakukan pendataan khususnya terhadap pelabuhan-pelabuhan "tikus" dan menjaganya secara ketat.
Terkait kegiatan "Banyumas Lawan Kejahatan" yang digelar di Markas Polres Banyumas pada hari Rabu (10/8), Amhar mengatkan hal itu merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk mencegah penyalahgunaan narkoba, yakni dengan membina generasi muda untuk menyalurkan bakatnya ke perbuatan yang positif termasuk melakukan olahraga beladiri.
"Dengan memiliki keterampilan olahraga beladiri ini, dapat melawan secara langsung adanya kejahatan, termasuk terhadap peredaraan narkoba," katanya.
Oleh karena itu, dia memberikan apresiasi kepada Polres Banyumas yang mengumpulkan segenap komponen olahraga beladiri yang ada di Banyumas untuk bersatu melawan kejahatan.
"Jadi, Bapak Kapolda telah mencanangkan untuk seluruh kegiatan dalam program 100 hari, yakni untuk meningkatkan kegiatan-kegiatan yangbbisa menanggulangi masuknya narkoba ke Jawa Tengah, terutama melalui pelabuhan-pelabuhan yang tidak terjaga, kita menyebutnya 'jalan tikus' untuk masuknya barang-barang haram termasuk narkoba," tegasnya.
Dalam kegiatan "Banyumas Lawan Kejahatan", sedikitnya ada delapan organisasi beladiri yang dikumpulkan Polres Banyumas seperti Pencak Silat, Taekwondo, Karate, Muay Thai, Wushu, Kempo, Tarungdrajat, dan Beladiri Militer.