Semarang, Antara Jateng - Operasi pasar (OP) gula pasir yang dilakukan oleh Bulog Divisi Regional Jawa Tengah diharapkan mampu menurunkan harga jual di pasaran.

"Dari harga gula pasir yang awalnya sekitar Rp16.000/kg, saat ini sudah di kisaran Rp14.500-15.000/kg, harapannya dapat turun terus hingga Rp13 ribu/kg," kata Wakil Kepala Bulog Divre Jateng Sopran Kenedy di sela operasi pasar di relokasi Pasar Johar Semarang, Rabu.

Menurut dia, operasi pasar sudah dilakukan sejak 14 Juli, meski demikian hingga saat ini terus dilakukan perluasan outlet.

"Kami memang mengutamakan pasar-pasar yang disurvei oleh Badan Pusat Statistik, jadi belum semua pasar terlibat dalam operasi pasar gula pasir ini," katanya.

Sopran mengatakan operasi pasar gula pasir dilakukan di enam pasar pencatatan dan satu pasar grosir di Pasar Dargo. Selain itu, kegiatan serupa juga dilakukan di enam Subdivre Jawa Tengah dan rumah pangan kita (RPK) yang merupakan outlet binaan Divre dan Subdivre.

"Untuk memperlancar OP ini kami mendatangkan gula pasir sebanyak 2.285 ton. Sebagian sudah disalurkan saat Ramadhan dan Lebaran 950 ton khusus melalui OP. Pada OP tersebut, harga jual gula pasir Rp13 ribu/kg" katanya.

Mengenai pedagang pengecer yang diperkenankan bekerja sama dengan Bulog dalam OP gula pasir ini adalah para pedagang yang memiliki visi dan misi sama dalam menjaga stabilitas harga bahan pangan.

"Di mana nantinya dibuatkan semacam surat pernyataan bahwa pedagang pengecer bersedia menjaga dan menjual gula pasir sesuai dengan harga eceran tertinggi yang ditetapkan oleh Perum Bulog," katanya.

Salah satu pedagang sembako Trianto mengatakan dari 250 kg gula pasir yang dibeli dari Bulog, penjualan habis dalam waktu lima hari.

"Peminatnya sangat banyak, saat ini saya sudah mengajukan lagi. Dari lima karung yang saya ajukan, hanya dapat tiga karung, mungkin dibagi dengan pedagang yang lain," katanya.

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024