Washington, Antara Jateng - Donald Trump, kandidat calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, mempertimbangkan Letjen purnawirawan Michael Flynn sebagai cawapresnya.
Reuters, mengutip sumber yang dekat dengan hal tersebut, pada Sabtu melaporkan bahwa Trump sudah menyatakan bahwa ia ingin cawapresnya dari kalangan militer.
Sumber yang minta tidak disebut identitasnya itu, kepada Reuters juga mengatakan Flynn punya peluang, dan hal itu membenarkan pemberitaan New York Post dan Washington Post. Pihak Trump tidak memberi komentar atas kabar tersebut.
Flynn adalah Kepala Badan Intelijen Pertahanan di masa pemerintahan Barack Obama 2012-2014.
Pemikiran Flynn antara lain terungkap pada wawancara dengan Russia Today 10 Desember 2015 yaitu Amerika Serikat dan Rusia seharusnya bekerja sama menyelesaikan perang saudara di Suriah dan mengalahkan ISIS.
Flynn dan Michael Ledeen rencananya pada pekan depan akan meluncurkan buku berjudul "The Field of Fight: How We Can Win the Global War Against Radical Islam and Its Allies."
Reuters, mengutip sumber yang dekat dengan hal tersebut, pada Sabtu melaporkan bahwa Trump sudah menyatakan bahwa ia ingin cawapresnya dari kalangan militer.
Sumber yang minta tidak disebut identitasnya itu, kepada Reuters juga mengatakan Flynn punya peluang, dan hal itu membenarkan pemberitaan New York Post dan Washington Post. Pihak Trump tidak memberi komentar atas kabar tersebut.
Flynn adalah Kepala Badan Intelijen Pertahanan di masa pemerintahan Barack Obama 2012-2014.
Pemikiran Flynn antara lain terungkap pada wawancara dengan Russia Today 10 Desember 2015 yaitu Amerika Serikat dan Rusia seharusnya bekerja sama menyelesaikan perang saudara di Suriah dan mengalahkan ISIS.
Flynn dan Michael Ledeen rencananya pada pekan depan akan meluncurkan buku berjudul "The Field of Fight: How We Can Win the Global War Against Radical Islam and Its Allies."