Banyumas, Antara Jateng - Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menargetkan kunjungan wisatawan ke Lokawisata Baturraden selama libur lebaran mencapai 20.000 orang.
"Kami optimistis target tersebut dapat tercapai karena saat libur panjang beberapa waktu lalu yang berlangsung selama empat hari, jumlah kunjungan wisatawan ke Lokawisata Baturraden bisa mencapai 16.000 orang," kata Kepala Bidang Pariwisata Deskart Sotyo Jatmiko di Banyumas, Selasa.
Selain itu, kata dia, harga tiket tanda masuk Lokawisata Baturraden yang tidak mengalami kenaikan atau tetap sebesar Rp14.000 per orang akan menjadi daya tarik tersendiri bagi calon wisatawan untuk mengunjungi objek wisata alam di lereng selatan Gunung Slamet tersebut.
Dengan harga tiket sebesar itu, lanjut dia, wisatawan dapat menikmati seluruh objek yang dikelola Unit Pelaksana Teknis Lokawisata Baturraden tanpa dipungut biaya lagi.
Kendati demikian, dia mengakui pihaknya tidak melakukan persiapan khusus untuk menyambut libur Lebaran 2016.
"Paling dari para sponsor dan teman-teman dari Bidang Kebudayaan Dinporabudpar Banyumas akan menampilkan pertunjukan seni dan hiburan di Lokawisata Baturraden. Kalau rencana pembangunan wahana baru berupa Kebun Botani memang mengalami penundaan," katanya.
Menurut dia, penundaan tersebut dilakukan karena adanya pekerjaan pembangunan jalan tembus dari Kebun Raya Baturraden menuju Lokawisata Baturraden yang melalui bakal lokasi Kebun Botani.
Lebih lanjut, Jatmiko mengaku khawatir terhadap hujan yang masih berpeluang terjadi pada bulan Juli karena dapat berdampak pada kejernihan air sungai di Lokawisata Baturraden.
"Kemarin terjadi longsor di sumber mata air Tuk Slada sehingga air sungai di Lokawisata Baturraden menjadi keruh meskipun dalam beberapa hari terakhir mulai kelihatan jernih. Akan tetapi kalau hujan lebat kembali terjadi, air sungai dikhawatirkan keruh lagi," katanya.
Ia mengatakan pihaknya kesulitan untuk menangani longsor di Tuk Slada karena lokasinya sulit dijangkau dan sangat berisiko jika didatangi orang yang tidak memiliki keahlian khusus.
"Kami optimistis target tersebut dapat tercapai karena saat libur panjang beberapa waktu lalu yang berlangsung selama empat hari, jumlah kunjungan wisatawan ke Lokawisata Baturraden bisa mencapai 16.000 orang," kata Kepala Bidang Pariwisata Deskart Sotyo Jatmiko di Banyumas, Selasa.
Selain itu, kata dia, harga tiket tanda masuk Lokawisata Baturraden yang tidak mengalami kenaikan atau tetap sebesar Rp14.000 per orang akan menjadi daya tarik tersendiri bagi calon wisatawan untuk mengunjungi objek wisata alam di lereng selatan Gunung Slamet tersebut.
Dengan harga tiket sebesar itu, lanjut dia, wisatawan dapat menikmati seluruh objek yang dikelola Unit Pelaksana Teknis Lokawisata Baturraden tanpa dipungut biaya lagi.
Kendati demikian, dia mengakui pihaknya tidak melakukan persiapan khusus untuk menyambut libur Lebaran 2016.
"Paling dari para sponsor dan teman-teman dari Bidang Kebudayaan Dinporabudpar Banyumas akan menampilkan pertunjukan seni dan hiburan di Lokawisata Baturraden. Kalau rencana pembangunan wahana baru berupa Kebun Botani memang mengalami penundaan," katanya.
Menurut dia, penundaan tersebut dilakukan karena adanya pekerjaan pembangunan jalan tembus dari Kebun Raya Baturraden menuju Lokawisata Baturraden yang melalui bakal lokasi Kebun Botani.
Lebih lanjut, Jatmiko mengaku khawatir terhadap hujan yang masih berpeluang terjadi pada bulan Juli karena dapat berdampak pada kejernihan air sungai di Lokawisata Baturraden.
"Kemarin terjadi longsor di sumber mata air Tuk Slada sehingga air sungai di Lokawisata Baturraden menjadi keruh meskipun dalam beberapa hari terakhir mulai kelihatan jernih. Akan tetapi kalau hujan lebat kembali terjadi, air sungai dikhawatirkan keruh lagi," katanya.
Ia mengatakan pihaknya kesulitan untuk menangani longsor di Tuk Slada karena lokasinya sulit dijangkau dan sangat berisiko jika didatangi orang yang tidak memiliki keahlian khusus.