Magelang, Antara Jateng - Pemerintah Kota Magelang mengintensifkan pencegahan penjualan daging sapi gelonggongan di berbagai tempat di daerah tersebut, terutama selama bulan puasa hingga Lebaran 2016.

Asisten Bidang Ekonomi, Pembangunan, dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Pemkot Magelang Sumartono di Magelang, Kamis, mengatakan bahwa upaya pencegahan tersebut dengan meningkatkan pengawasan lalu lintas peredaran daging sapi yang masuk daerah setempat oleh petugas.

Pasokan daging untuk berbagai pasar di kota setempat, kata dia, berasal dari sejumlah rumah potong hewan di luar Kota Magelang.

"Pengawasan lalu lintas peredaran daging sapi yang masuk Kota Magelang ditingkatkan," katanya saat rapat koordinasi persiapan Lebaran 2016 di Ruang Rapat Lantai II Kantor Sekda Kota Magelang yang dipimpin Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito dan dihadiri Ketua DPRD Endi Dharmawan.

Ia mengatakan bahwa konsumsi daging oleh masyarakat setempat mengalami peningkatan selama Ramadan 1437 Hijriah dari rata-rata 111.095 kilogram per hari pada hari biasa menjadi 130.150 kilogram selama bulan puasa. Kota Magelang meliputi 17 kelurahan dan tiga kecamatan dengan jumlah penduduk sekitar 120.930 jiwa.

Berdasarkan pantauan petugas, kata dia, harga daging sapi di pasaran setempat masih relatif tinggi antara Rp105 ribu dan Rp110 ribu per kilogram.

Sejak beberapa hari terakhir, Perum Bulog Divisi Regional Kedu yang antara lain membawahi Kota Magelang melakukan operasi pasar daging beku dengan harga Rp85 ribu per kilogram di beberapa tempat.

Ia menjelaskan bahwa petugas Dinas Pertanian, Peternakan, dan Perikanan Kota Magelang juga kampanye diversifikasi pangan dan gizi supaya masyarakat memanfaatkan sumber protein hewani lainnya, seperti unggas, ikan, dan daging dari ternak selain sapi.

Saat ini, harga daging ayam broiler di sejumlah pasar Rp30 ribu per kilogram dan daging kambing Rp90 ribu per kilogram.

Harga telur ayam ras sejak awal bulan puasa hingga saat ini secara berangsung-angsur turun dari Rp22 ribu per kilogram menjadi Rp19 ribu per kilogram.

Wali Kota Sigit Widyonindito menyatakan pentingnya aparat, terutama kepolisian, melakukan tindakan tegas jika menemukan peredaran daging gelonggongan di daerah setempat guna menjamin masyarakat mengonsumsi daging sapi yang layak dan memenuhi standar kesehatan.

"Semua pasar jangan menjual daging sapi gelonggongan," katanya.

Pewarta : M Hari Atmoko
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024