Cilacap, Antara Jateng - Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Cilacap memrakirakan sejumlah wilayah di Jawa Tengah bagian selatan memasuki musim kemarau pada dasarian (10 hari) pertama hingga kedua Juni.

"Wilayah yang diprakirakan memasuki awal musim kemarau pada dasarian pertama hingga kedua yakni Banyumas dan Kebumen," kata Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Jumat.

Sementara untuk Kabupaten Cilacap, kata dia, awal musim kemarau diprakirakan akan berlangsung pada dasarian kedua hingga ketiga Juni.

Kendati demikian, dia mengatakan salah satu syarat suatu daerah telah memasuki awal musim kemarau adalah curah hujan dalam satu bulan kurang dari 150 milimeter.

"Potensi hujan masih ada, namun intensitasnya diprakirakan ringan hingga sedang dan terjadi pada sore hingga malam hari," katanya.

Disinggung mengenai hujan dengan intensitas sedang dan kadang lebat, dia mengatakan hal itu terjadi akibat pengaruh daerah pusat tekanan rendah yang muncul di Samudra Hindia barat daya Sumatra dan Samudra Hindia selatan Jawa Barat.

Menurut dia, tekanan udara daerah pusat tekanan rendah yang muncul di Samudra Hindia barat daya Sumatra mencapai 1.007 milibar sedangkan di Samudra Hindia selatan Jabar sebesar 1.010 milibar.

"Keberadaan dua daerah pusat tekanan rendah itu juga berdampak pada peningkatan tinggi gelombang di perairan selatan Jateng yang diprediksi bisa mencapai 4 meter," katanya.

Ia mengatakan jika dua daerah pusat tekanan rendah itu melemah dan menghilang, hujan yang wilayah Jateng selatan akan berkurang.

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024