Jakarta, Antara Jateng - Wakil Ketua Panitia Penyelenggara Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golongan Karya (Golkar) Yorrys Raweyai kecewa atas isu ada calon ketua umum yang didukung oleh pemerintah dikemukakan kadernya.
"Saya kecewa. Kenapa mesti isu tersebut keluar dari kader Golkar? Golkar itu berkarya, bekerja bersama pemerintah dalam membangun negeri," katanya di Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam), Jakarta, Senin.
Dia mengatakan, pemerintah tidak mendukung calon manapun, terlebih lagi Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Memang kami selalu komunikasi dengan tokoh-tokoh Golkar yang duduk sebagai eksekutif, seperti Luhut (Menkopolhukam), Jusuf Kalla (Wapres) dalam rangka proses penyelesaian, rekonsiliasi sampai munas ini, mereka kan kader Golkar, maka kami minta pandangan dan masukan," katanya.
Dia beserta Ketua Pelaksana (Organizing Committee) Munaslub Golkar Zainuddin Amali mengunjungi Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan.
Yorrys mengatakan, kedatangan mereka untuk melaporkan perkembangan Munaslub Golkar yang akan digelar di Bali pada 15 Mei 2016.
Dia juga menyampaikan bahwa Luhut sebagai kader senior Golkar bekerja secara profesional.
"Beliau konsisten. Sejak bekerja sebagai pejabat negara, dia menanggalkan jabatan di Golkar. Dia memilih calon ketua bukan ingin memilih, karena ada mekanisme senior," ujarnya.
Yorrys menambahkan, sebagai senior, maka wajar jika Luhut Pandjaitan didatangi oleh calon ketua umum, seperti Setya Novanto, Ade Komaruddin dan Aziz Syamsuddin.
"Saya kecewa. Kenapa mesti isu tersebut keluar dari kader Golkar? Golkar itu berkarya, bekerja bersama pemerintah dalam membangun negeri," katanya di Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam), Jakarta, Senin.
Dia mengatakan, pemerintah tidak mendukung calon manapun, terlebih lagi Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Memang kami selalu komunikasi dengan tokoh-tokoh Golkar yang duduk sebagai eksekutif, seperti Luhut (Menkopolhukam), Jusuf Kalla (Wapres) dalam rangka proses penyelesaian, rekonsiliasi sampai munas ini, mereka kan kader Golkar, maka kami minta pandangan dan masukan," katanya.
Dia beserta Ketua Pelaksana (Organizing Committee) Munaslub Golkar Zainuddin Amali mengunjungi Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan.
Yorrys mengatakan, kedatangan mereka untuk melaporkan perkembangan Munaslub Golkar yang akan digelar di Bali pada 15 Mei 2016.
Dia juga menyampaikan bahwa Luhut sebagai kader senior Golkar bekerja secara profesional.
"Beliau konsisten. Sejak bekerja sebagai pejabat negara, dia menanggalkan jabatan di Golkar. Dia memilih calon ketua bukan ingin memilih, karena ada mekanisme senior," ujarnya.
Yorrys menambahkan, sebagai senior, maka wajar jika Luhut Pandjaitan didatangi oleh calon ketua umum, seperti Setya Novanto, Ade Komaruddin dan Aziz Syamsuddin.