IHSG BEI dibuka menguat sebesar 10,45 poin atau 0,22 persen menjadi 4.827,10. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak naik 0,31 persen menjadi 838,06.
"Akumulasi sentimen positif, baik dari dalam negeri dan eksternal mendorong sebagian pelaku pasar melakukan aksi beli sehingga IHSG melanjutkan kenaikan," kata Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere di Jakarta, Kamis.
Sentimen dari dalam negeri, kata dia, bahwa keputusan pemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar sebesar Rp500 per liter yang mulai berlaku pada tanggal 1 April 2016 dapat meningkatkan aktivitas di sektor konsumsi, ritel dan semen.
"Sektor itu diproyeksikan dapat kembali menjadi katalis positif bagi pergerakan harga saham ke depannya," katanya.
Dari eksternal, lanjut dia, sinyal Ketua Federal Reserve AS Janet Yellen yang belum akan menaikkan suku bunga acuan dalam waktu dekat karena risiko pasar global masih tinggi membuat aset di negara berkembang kembali diminati.
Sementara itu, Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan bahwa sentimen window dressing kemungkinan dilakukan oleh sejumlah perusahaan Manajer Investasi untuk mengerek kinerja portofolio di kuartal pertama tahun ini.
"Pemodal sebaiknya tetap memperhatikan perkembangan sentimen dari bursa regional, dengan melakukan transaksi secara selektif," katanya.
Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 37,26 poin (0,18 persen) ke level 20.766,13, indeks Nikkei naik 11,08 poin (0,07 persen) ke level 16.890,04, dan Straits Times melemah 32,15 poin (1,08 persen) ke posisi 2.841,48.
"Akumulasi sentimen positif, baik dari dalam negeri dan eksternal mendorong sebagian pelaku pasar melakukan aksi beli sehingga IHSG melanjutkan kenaikan," kata Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere di Jakarta, Kamis.
Sentimen dari dalam negeri, kata dia, bahwa keputusan pemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar sebesar Rp500 per liter yang mulai berlaku pada tanggal 1 April 2016 dapat meningkatkan aktivitas di sektor konsumsi, ritel dan semen.
"Sektor itu diproyeksikan dapat kembali menjadi katalis positif bagi pergerakan harga saham ke depannya," katanya.
Dari eksternal, lanjut dia, sinyal Ketua Federal Reserve AS Janet Yellen yang belum akan menaikkan suku bunga acuan dalam waktu dekat karena risiko pasar global masih tinggi membuat aset di negara berkembang kembali diminati.
Sementara itu, Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan bahwa sentimen window dressing kemungkinan dilakukan oleh sejumlah perusahaan Manajer Investasi untuk mengerek kinerja portofolio di kuartal pertama tahun ini.
"Pemodal sebaiknya tetap memperhatikan perkembangan sentimen dari bursa regional, dengan melakukan transaksi secara selektif," katanya.
Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 37,26 poin (0,18 persen) ke level 20.766,13, indeks Nikkei naik 11,08 poin (0,07 persen) ke level 16.890,04, dan Straits Times melemah 32,15 poin (1,08 persen) ke posisi 2.841,48.