"Karena Twitter, saya dijuluki gubernur twitter. Ini gubernur kerjaannya twitter-an tiap hari, tapi saya bilang biar, aku kan pakai Twitter buat kerja," kata Ganjar Pranowo saat menghadiri ulang tahun Twitter ke-10 di Conservatory, Jakarta Pusat pada Senin malam.
Sebelumnya, Ganjar menggunakan Facebook untuk berinteraksi dengan warga. "Tapi FB itu cepat penuh, terbatas interaksinya. Makanya saat itu ada yang mengenalkan saya dengan Twitter, kalau tidak salah sejak masih di DPR," katanya. "Awalnya saya ingin bangun sistem sejenis pengaduan dan pelayanan, tapi itu mahal. Jadi saya coba pakai Twitter saja, gratis, sekarang publik bisa lapor dan mengeluh melalui Twitter ke saya," katanya.
Sementara terkait "haters" atau pembenci di media sosial, Ganjar mengaku tak terlalu ambil pusing. "Sampai saat ini belum ada yang saya blok. Kalau ada yang maki-maki, saya bayangkan dia itu wajahnya seperti orang yang sedang buang air itu. Saya pun balesnya sambil angkat kaki dan ketawa-ketawa saja," katanya.
Sebelumnya, Ganjar menggunakan Facebook untuk berinteraksi dengan warga. "Tapi FB itu cepat penuh, terbatas interaksinya. Makanya saat itu ada yang mengenalkan saya dengan Twitter, kalau tidak salah sejak masih di DPR," katanya. "Awalnya saya ingin bangun sistem sejenis pengaduan dan pelayanan, tapi itu mahal. Jadi saya coba pakai Twitter saja, gratis, sekarang publik bisa lapor dan mengeluh melalui Twitter ke saya," katanya.
Sementara terkait "haters" atau pembenci di media sosial, Ganjar mengaku tak terlalu ambil pusing. "Sampai saat ini belum ada yang saya blok. Kalau ada yang maki-maki, saya bayangkan dia itu wajahnya seperti orang yang sedang buang air itu. Saya pun balesnya sambil angkat kaki dan ketawa-ketawa saja," katanya.