"Kepada semua pihak di PPP, mari kita ciptakan islah yang sesungguhnya, islah yang berasal dari hati yang tulus berdasarkan kepada kebenaran dan hukum, bukan direkayasa," kata Ketua Umum Pengurus Besar Ulama'ul Ka'bah Wafi Maimoen Zubair saat dihubungi melalui telepon dari Semarang, Senin.

Menurut dia, kalau islah di tubuh PPP dilakukan dengan berdasar pada rekayasa dan klaim sejumlah pihak maka dikhawatirkan akan terus timbul guncangan.

"Bila PPP sebagai pilar demokrasi bangsa tidak stabil maka yang rugi adalah seluruh bangsa," ujar salah satu putra K.H. Maimoen Zubair itu.

Pria yang akrab disapa Gus Wafi itu, mengaku bahwa pihaknya telah menyampaikan dukungan kepada 1.000 ulama PPP se-Indonesia agar Presiden Joko Widodo bersedia mendorong Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia segera mengesahkan Hasil Muktamar Jakarta sebagai salah satu upaya mengakhiri konflik.

Gus Wafi menyayangkan PPP kubu Romahurmuziy yang mengklaim telah mendapat dukungan dari kiai dan ulama dari 34 provinsi untuk penyelenggaraan Muktamar Islah PPP.

"Para kiai dan ulama yang diklaim mendukung muktamar islah sebagian telah dikonfirmasi dan yang bersangkutan mengaku tidak tahu-menahu, apalagi namanya dicantumkan diminta kesediaan mendukung," katanya.

Ketua DPW PPP Jawa Tengah versi Djan Faridz itu, mengungkapkan bahwa nama-nama ulama yang diklaim kubu Romi tersebut bukanlah para ulama biasa yang pendapatnya menjadi acuan dari umat dan santri PPP.

"Setiap ulama 'mainstream' PPP itu didengar umat dan konstituen PPP karena perjuangan mereka jelas dan rekam jejaknya juga jelas", ujarnya.

Ketua DPW PPP Jateng kubu Romahurmuzy, Masruhan Samsurie, saat dikonfirmasi pada kesempatan terpisah mengatakan bahwa pihaknya siap memelopori terselenggaranya muktamar PPP, sekaligus Jateng siap menjadi tuan rumah.

"Kami akan mengomunikasikan dengan DPP PPP dari kedua belah kubu, yakni yang dari kubu Romi maupun Djan Faridz," katanya.

Pewarta : -
Editor : Wisnu Adhi Nugroho
Copyright © ANTARA 2024