Meski nilai transaksi selama liburan (masa libur) terjadi kenaikan yang signifikan dibanding kondisi normal, omzet yang diterima oleh masing-masing pedagang belum merata, kata Ketua Koperasi Pengusaha Batik Grosir Setono Pekalongan Maskur Makmun di Pekalongan, Selasa.

Produk yang dijual di grosir, kata dia, memang banyak pilihan sehingga omzet pedagang ada yang mengalami penaikan hingga 400 persen. Namun, ada pula yang naik sebesar 50 persen.

"Total nilai transaksi mencapai Rp2,4 miliar," kata Maskur Makmun.

Menurut dia, pada kondisi ramai pembeli, para pedagang memang dituntut pandai menawarkan produk yang dijualnya karena hampir sebagian besar produk yang dijual di pasar grosir adalah sama, yaitu kain batik.

Adapun pengunjung Pasar Grosir Setono, kata dia, sebagian besar berasal dari luar kota, seperti Jakarta, Bandung, Semarang, dan Sumatera.

Menjelang perayaan Tahun Baru 2016 sekaligus bertepatan liburan sekolah, lanjut dia, setiap hari jumlah kunjungan naik relatif signifikan.

"Rata-rata, kendaraan yang terparkir 'full'. Untuk bus bisa mencapai 84 unit, sementara mobil pribadi sekitar 150 unit, belum termasuk pengguna sepeda motor," katanya.

Ia menambahkan bahwa saat ini jumlah kios Pasar Grosir Setono mencapai 565 unit, terdiri atas 456 kios batik, 37 warung makan, lahan parkir, dan 30 outlet, serta sejumlah anjungan tunai mandiri.

Pewarta : Kutnadi
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024