Wakil Direktur Utama BNI Suprajarto di Borobudur, Jumat, mengatakan saat ini pihaknya membina 31 "Kampoeng BNI" di berbagai daerah di Indonesia, sedangkan pada tahun depan diperkirakan menambah jumlah sasaran pembinaan menjadi tidak kurang dari 10 "Kampoeng BNI".

"Kalau melihat potensi, tidak kurang dari 10 ('Kampoeng BNI', red.) akan kita tambahkan. Yang pasti dalam waktu dekat ada di Tegal (Jawa Tengah), di Sumatera Barat, kemarin di Ambon, Pak Gubernur juga minta ada satu di sana. Jadi rasanya kalau untuk d Indonesia, potensinya luar biasa untuk 'Kampoeng BNI'," katanya.

Ia mengatakan hal itu, usai berbicara pada "Sosialisasi Kampoeng BNI sebagai Kampoeng Wisata dan Sosialisasi Pemasaran Produk di Kampoeng BNI Wisata Borobudur" di Dusun Jowahan, Desa Wanurejo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, sekitar dua kilometer timur Candi Borobudur yang diikuti para pengelola "Kampoeng BNI" berasal dari sejumlah daerah di Indonesia.

Pelaksanaan program tersebut selama ini di berbagai daerah, termasuk di kawasan Candi Borobudur itu, katanya, telah menunjukkan hasil yang positif, antara lain masyarakat yang sebelumnya bekerja sebagai buruh, saat ini telah menjadi juragan.

Ia menyebut beberapa kriteria untuk pembangunan "Kampoeng BNI" yang dilakukan oleh perbankan nasional tersebut, yang antara lain menekankan kepada industri kreatif dan kepariwisataan atau potensi lainnya yang bisa mengembangkan kesejahteraan masyarakat dan peningkatan produksi para pelaku usaha.

"Seperi di Borobudur mungkin lebih ke pariwisata, di Sumatera Barat dan Ambon pariwisata bahari, di Pare, Kediri (Jawa Timur) ada 'Kampoeng Inggris', " ujarnya.

Pihaknya juga bakal memanfaatkan media dalam jaringan untuk tindak lanjut pengembangan program "Kampoeng BNI" pada masa mendatang seiring dengan penerapan "e-commerce" perbankan tersebut.

"Karena memang menunju digitalisasi terutama 'online', kita akan coba kerja sama dengan beberapa 'media online', untuk menginventarisasi semua ini. Kita akan masukkan di satu 'media online', dan bukan hanya untuk konsumsi Indonesia, tetapi juga ke luar negeri, karena BNI juga punya 'e-commerce'. Awal tahun depan kita 'e-commerce'. Ini sebagai fondasi, antara lain juga 'Kampoeng BNI'," katanya.

Saat berbicara di hadapan peserta sosialisasi yang terutama para pelaku usaha ekonomi kreatif dan kepariwsiataan tersebut, Suprajarto mengemukakan bahwa saat ini BNI menjalin kerja sama dengan berbagai pihak atau lembaga terkait, antara lain untuk kepentingan pembinaan produksi para pelaku usaha, pembinaan manajerial dan pemasaran, serta memudahkan para pelaku usaha mengakses permodalan.

Vice President Corporate Communication BNI Harriny Yulianty mengatakan para peserta kegiatan sejak 18-20 November 2015 di kawasan Candi Borobudur itu, antara lain berasal dari daerah di Sulawesi Selatan, Sumatera Barat, Lampung, Kalimantan Selatan, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, dan beberapa daerah lainnya di Jawa Tengah, seperti Kabupaten Magelang, Rembang, Pekalongan, serta Solo.

Program "Kampoeng BNI" yang telah menjangkau 31 lokasi tersebut dengan para pelaku antara lain bergerak di sektor industri kreatif, pertanian, ketahanan pangan, kelautan dan perikanan, serta pariwisata.

"'Capacity building' ini disesuaikan dengan mitra binaan, antara lain untuk meningkatkan mutu produksi, pemasaran, dan menjalin sinergi 'antar-Kampoeng BNI'," katanya.


Pewarta : M Hari Atmoko
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024