Magelang (ANTARA) - Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Magelang mulai awal tahun 2016 akan difungsikan sehingga tidak lagi menggunakan kelas SMK dan lembaga pendidikan ketrampilan (LPK).

Efektifnya awal tahun 2016, tetapi sekarang sudah bisa digunakan misalnya untuk pelatihan pada masa perubahan anggaran tahun ini,†kata Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial (Disnaketransos) Kota Magelang Muji Rochman di Magelang.

Muji mengatakan saat ini gedung BLK yang berlokasi di belakang Pasar Kebonpolo, Kelurahan Kedungsari masih dalam tahap pemeliharaan.

Saat ini masih dalam tahap pemeliharaan. Ke depan kami berencana ada penambahan CCTV, sejumlah peralatan, serta mess untuk tempat bermalam instruktur dari luar daerah,†katanya.

Muji mengatakan dengan adanya BLK tersebut, diharapkan akan menambah ketrampilan dan kemampuan para pekerja terutama usia produktif yang ada di Kota Magelang.

Para pekerja bisa mendapatkan banyak pelatihan secara gratis seperti pelatihan menyablon, las, montir sepeda motor, membatik, menjahit, tata rias, tata boga, border, bahasa Inggris, dan bahasa Jepang.

Pelatihan dilakukan sesuai dengan permintaan terbanyak dan para pekerja dilatih agar dapat menjadi wiraswasta atau calon pengusaha baru.

Sebelum ada BLK untuk menyelenggarakan pelatihan, tambah Muji, Disnakertransos Kota Magelang kerja sama dengan SMK dan Lembaga Pendidikan Ketrampilan yang sekaligus menjadi tempat praktiknya.

Ia mencontohkan sebelumnya untuk pelatihan las bekerja sama dengan SMK Armada, tata boga dengan SMK Pius, tata rias dengan SMK Negeri 3, dan batik bekerja sama dengan Balai Besar Kerajinan Batik Jogjakarta.

Terkait dengan biaya pembangunan BLK di atas lahan sekitar 1.000 meter persegi dengan bangunan 700 meter persegi yang menghabiskan waktu lima bulan, dibutuhkan anggaran sebesar Rp2,7 miliar.

Pewarta : -
Editor : Nur Istibsaroh
Copyright © ANTARA 2024