"Kami bermain asal masuk saja tadi karena kondisi angin kemana-mana. Tapi, lawan justru menjadi bingung karena pola permainan kami seperti itu," kata Owi seusia pertandingan di SK Handball Stadium Seoul, Korea Selatan, seperti dilansir Tim Humas dan Media Sosial Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) dalam siaran pers yang diterima Antara di Jakarta, Sabtu.
Owi/Butet bermain cepat dalam menaklukkan pasangan suami-istri asal Inggris itu selama 27 menit dengan skor 21-9, 21-15.
"Lawan mencoba merusak konsentrasi kami dengan beberapa kali mengajukan protes. Tapi, kami terus mencoba tenang dan tidak terpengaruh itu," kata Owi.
Meskipun sempat mendapatkan perlawanan balasan setelah unggul pada game pertama 21-9, Owi/Butet kembali menang cepat pada game kedua dengan poin dari pukulan-pukulan pendek.
Beberapa kali pasangan Adcock juga melakukan servis yang lebar dan smes yang membentur net sehingga menambah poin bagi Owi/Butet.
"Lawan bermain lebih parah pada game kedua karena harus melawan angin dan banyak melakukan kesalahan. Kami justru diuntungkan dari kondisi itu. Bola-bola mereka sering menyangkut net. Kami tetap fokus dan tenang, itu kunci permainan kami," tambah Owi.
Kemenangan itu menambah dominasi Owi/Butet atas ganda campuran Inggris tersebut menjadi 7-2. Kemenangan terakhir ganda campuran Indonesia yang menempati peringkat dua dunia itu atas pasangan Adcock yaitu pada turnamen Australia Terbuka 2015 dengan skor 21-9, 21-12.
Pada putaran final Korea Selatan Terbuka 2015 yang akan berlangsung Minggu (20/9), Owi/Butet akan menghadapi pasangan Tiongkok Zhang Nan/Zhao Yunlei.
"Kami harus lebih fokus untuk pertandingan besok. Kami masih sering kalah dalam beberapa pertemuan terakhir dengan mereka. Kami akan mencoba kembali besok. Mereka tidak mudah mati selain fokus permainan bagus. Kami akan coba mengantisipasi itu," kata Owi.
Owi/Butet bermain cepat dalam menaklukkan pasangan suami-istri asal Inggris itu selama 27 menit dengan skor 21-9, 21-15.
"Lawan mencoba merusak konsentrasi kami dengan beberapa kali mengajukan protes. Tapi, kami terus mencoba tenang dan tidak terpengaruh itu," kata Owi.
Meskipun sempat mendapatkan perlawanan balasan setelah unggul pada game pertama 21-9, Owi/Butet kembali menang cepat pada game kedua dengan poin dari pukulan-pukulan pendek.
Beberapa kali pasangan Adcock juga melakukan servis yang lebar dan smes yang membentur net sehingga menambah poin bagi Owi/Butet.
"Lawan bermain lebih parah pada game kedua karena harus melawan angin dan banyak melakukan kesalahan. Kami justru diuntungkan dari kondisi itu. Bola-bola mereka sering menyangkut net. Kami tetap fokus dan tenang, itu kunci permainan kami," tambah Owi.
Kemenangan itu menambah dominasi Owi/Butet atas ganda campuran Inggris tersebut menjadi 7-2. Kemenangan terakhir ganda campuran Indonesia yang menempati peringkat dua dunia itu atas pasangan Adcock yaitu pada turnamen Australia Terbuka 2015 dengan skor 21-9, 21-12.
Pada putaran final Korea Selatan Terbuka 2015 yang akan berlangsung Minggu (20/9), Owi/Butet akan menghadapi pasangan Tiongkok Zhang Nan/Zhao Yunlei.
"Kami harus lebih fokus untuk pertandingan besok. Kami masih sering kalah dalam beberapa pertemuan terakhir dengan mereka. Kami akan mencoba kembali besok. Mereka tidak mudah mati selain fokus permainan bagus. Kami akan coba mengantisipasi itu," kata Owi.