Pelatihan digelar di Aula Badan Meteorologi Diskoperindag Kota Magelang Jawa Terngah, Selasa (4/8).

Melalui pelatihan tersebut SDM, diharapkan pengetahuan manajemen para peserta semakin meningkat. Dengan begitu mereka siap menghadapi pasar bebas ASEAN atau sering disebut MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN).

“Kami mengapresiasi kegiatan ini. Pelatihan seperti ini sangat penting untuk para pelaku UMKM, pedagang kecil dan pengelola koperasi. Dalam waktu dekat, MEA akan datang. Kita harus siap menghadapinya,” kata Wali Kota Magelang, Ir H Sigit Widyonintido saat membuka pelatihan di Aula Badan Metrologi Kompleks Dinas Perindustrian, Koperasi dan UMKM.

Sementara itu Corporate Communication Director Alfamart Solihin mengatakan, pelatihan yang melibatkan para pelaku UMKM ini digelar secara rutin setiap tahun di setiap kota yang memiliki jaringan toko Alfamart.

“Tujuannya, mengajak para UMKM khususnya yang juga memiliki bisnis ritel untuk memahami manajemen ritel modern. Ritel tradisional dan ritel modern sudah saatnya tumbuh berdampingan. Keduanya harus bersinergi,” katanya.

Bentuk sinergi yang dilakukan Alfamart dengan peritel tradisional yakni melalui program Outlet Binaan Alfamart (OBA). Program tersebut dijalankan dalam dua bentuk.

Pertama, memberi pelatihan manajemen ritel. Kedua, menyediakan layanan pesan antar barang dagangan dengan harga khusus bagi member pedagang OBA. Selain itu, juga ada bedah warung yang dijalankan bagi member terpilih.

Melalui OBA, Alfamart menyulap toko kelontong menjadi semacam minimarket, baik dari sisi tampilan maupun display barang agar pembeli menjadi lebih nyaman ketika berbelanja.

Hal ini sejalan dengan visi perusahaan, yakni menjadi jaringan distribusi ritel yang berorientasi pada pedagang kecil. “Pedagang ritel tradisional perlu dibekali dengan ilmu manajemen ritel modern agar memiliki daya saing,” imbuhnya.

Pelatihan manajemen ritel modern yang juga dihadiri Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito ini memberikan materi antara lain, tentang manajemen penataan barang, pengaturan stok barang, manajemen keuangan (cash flow), tips mengamati tren pasar terkait produk yang sedang diminati.

Lazimnya pedagang tradisional, lanjut Solihin, menerapkan manajemen yang seadanya. Terutama soal cash flow yang cenderung kurang cermat. “Padahal ini paling penting, sebab pengelolaan keuangan yang sehat adalah kunci bagaimana ritel tersebut bisa berkembang dengan sehat,” jelasnya. (ksm)

Pewarta : -
Editor : Zaenal A.
Copyright © ANTARA 2024