"Besok sidang isbat, kita undang ulama, pimpinan ormas dan pakar astronomi untuk musyawarah guna melihat perhitungan hisab dari masing-masing kita," kata Menag Lukman di Jakarta, Senin.

Isbat, kata dia, akan dimulai setelah waktu shalat Ashar dan istirahat sejenak bagi peserta untuk menunaikan shalat Maghrib. Kemudian dilanjutkan dengan pengumpulan hasil melihat bulan/rukyat dari para petugas yang didelegasikan mengamati munculnya bulan baru.

"Kalau ada yang melihat hilal maka besoknya (Rabu, 17/6) kita masuk bulan Ramadhan. Tapi kalau besok sore (Selasa, 16/6) mereka tidak melihat hilal maka sya'ban digenapkan menjadi 30 hari sehingga awal Ramadhan baru lusa (Kamis, 18/6)," kata dia.

Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam, Machasin mengatakan Kementerian Agama sudah melakukan penyebaran undangan kepada semua pihak terkait penetapan awal puasa, seperti ormas Islam dan ahli astronomi.

Kemenag lewat badan rukyah dan hisab akan melakukan rukyat untuk melihat hilal. "Sidangnya tertutup. Hasilnya disampaikan secara terbuka,¿ kata Machasin.

Pewarta : -
Editor : hernawan
Copyright © ANTARA 2024