Wartawan Antara Indra Arief Pribadi yang mengikuti pelayaran KRI Banda Aceh itu melaporkan ekspedisi dilanjutkan setelah Ketua Tim Ekspedisi Nusantara Jaya Letnan Kolonel (P) Heri Prihartanto memimpin apel sekitar 183 relawan dan perwakilan dari berbagai instansi.

Ratusan relawan dan perwakilan itu antara lain dari Bank Indonesia, Kementerian Koordinator Maritim, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pemuda dan Olahraga dan juga sejumlah instansi swasta.

Pelayaran hingga pelabuhan Sorong akan ditempuh dalam waktu selama tiga hari dan 12 jam, sehingga KRI Banda Aceh diperkirakan tiba di Pelabuhan Sorong pada Rabu pukul 21.00 Waktu Indonesia Timur.

"Pelayaran ini bertujuan meningkatkan akses konektivitas ke pulau-pulau terdepan. Kita prioritaskan untuk menyampaikan bantuan seperti alat belajar dan bantuan logistik lain dari berbagai pihak yang akan kita transportasikan ke pulau-pulau terdepan," katanya.

Instansi koordinator dari ekspedisi ini adalah TNI AL, Kemenko Kemaritiman, dan Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan. Turut andil dalam kegiatan pemberian bantuan, layanan penukaran uang, dan sosialisasi penggunaan rupiah di wilayah perbatasan adalah Bank Indonesia.

"Kami ingin memastikan bahwa uang-uang yang beredar di wilayah perbatasan adalah uang rupiah dengan kondisi yang layak," kata Asisten Direktur Departemen Komunikasi BI Karsono.

KRI Banda Aceh dalam ekspedisi ini telah berlayar dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta pada 1 Juni lalu. Rute pelayaran dari Jakarta menuju Makassar, Sorong, Saumlaki, Kupang, dan kembali ke Jakarta pada 26 Juni 2015.

Dalam ekspedisi ini, BI membawa modal penukaran uang sebesar Rp15 miliar.

Selain peserta dari instansi pemerintah, maupun non-pemerintah, ekspedisi ini juga melibatkan sekitar 180 relawan telah turut berlayar dari Jakarta.

Rencananya, ekspedisi ini akan melewati 22 provinsi dan 12 pulau terpencil di berbagai wilayah perbatasan.

KRI Banda Aceh merupakan kapal yang dibuat BUMN Indonesia PT. PAL pada 2010. Kapal bertipe Landing Platform Dock ini memiliki panjang 125 meter dan lebar 22 meter dengan kecepatan maksimum 14 knots.

KRI Banda Aceh juga dikenal sebagai salah satu kapal TNI AL yang berhasil mengevakuasi korban-korban kecelakaaan pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di Selat Karimata, Desember 2014.

Pewarta : Antaranews
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024