Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Wonosobo, Aina Liza di Wonosobo, Rabu, mengatakan melalui gerakan tersebut semua pihak berharap masa depan anak-anak Wonosobo akan lebih cerah, terhindar dari tindakan kekerasan dan beragam jenis pelecehan.

Ia mengatakan secara nasional pengguna narkoba sekitar 3,6 Juta, 41 persen di antaranya merupakan usia remaja antara 16 hingga 18 tahun. Perempuan di bawah umur yang belum menikah tetapi pernah melakukan hubungan seksual cukup tinggi, mencapai 42,3 persen.

Di Kabupaten Wonosobo, katanya angka perkawinan anak di bawah umur menunjukkan tren meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2012 terdapat 87 kasus, kemudian meningkat menjadi 146 kasus pada 2013 dan data pada 2014 mencapai 173 kasus.

Ia menegaskan kepada seganap jajaran tim penggerak PKK mulai dari kabupaten hingga desa untuk terus menjaga komitmen mencegah terjadinya kasus-kasus serupa agar tidak muncul lagi di masa mendatang.

"Kasus-kasus infeksi menular seksual (IMS) yang terjadi pada kalangan remaja di Kabupaten Wonosobo termasuk yang perlu diwaspadai bersama. Jumlah penderita IMS yang pada 2014 sebanyak 769 kasus, 13 di antaranya merupakan kasus pada kelompok umur 14-19 tahun," katanya.

Bupati Wonosobo, Kholiq Arif yang ikut dalam penandatanganan pakta gerakan "Save The Children" bersamaan dengan puncak Hari Kesatuan Gerak PKK itu mengatakan gerakan tersebut sangat penting dan krusial.

"Masa depan anak, khususnya anak-anak di Kabupaten Wonosobo menjadi tanggung jawab kita bersama, sehingga layak untuk dijaga dan upayakan agar ke depan, tidak ada lagi upaya-upaya mencelakai mereka," katanya.

Ia meminta para camat dan ketua tim penggerak PKK kecamatan, kades/lurah dan ketua tim penggerak PKK desa/kelurahan untuk bergandeng tangan dan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menyukseskan gerakan tersebut.

Bupati menilai pencanangan gerakan ini tidak dapat dilepaskan dari banyaknya kasus yang menimpa anak-anak di Wonosobo.

"Sebanyak 173 perkara perkawinan anak di bawah umur sepanjang 2014 harus menjadi refleksi bersama agar ke depan tidak lagi terjadi," katanya.

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : hernawan
Copyright © ANTARA 2024