Railbus Batara Kresna yang melayani jalur Solo-Sukoharjo-Wonogiri pulang pergi itu operasi perdananya akan dilepas oleh Menteri Perhubungan Ignasius Jonan didampingi Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo di Stasiun Kereta Api Purwosari, Solo, kata Kepala Dishubkominfo Pemkot Surakarta Yosca Herman Sudrajad di Solo, Selasa.
"Sesuai hasil koordinasi terakhir railbus akan kembali beroperasi, Rabu (11/3) nanti, dan kini beragam persiapan telah dilakukan, di antaranya menyiapkan penjaga perlintasan kereta api," katanya.
Ia mengatakan empat petugas selama dua pekan ini belajar di Inka (Indrustri Kereta Api) Madiun. Empat petugas ini dipersiapkan untuk menjaga perlintasan sebidang yang belum berpalang pintu.
Dikatakan ada sembilan perlintasan kereta api atau sebidang yang dilalui railbus di Kota Solo belum berpalang pintu. Sembilan perlintasan meliputi Brengosan, rel bengkong, perempatan Gendengan, Sriwedari, Ngapeman, Pasar Pon, kawasan Gladak, Sangkrah dan Sampangan.
Herman mengatakan namun dari sembilan perlintasan tersebut, hanya dua perlintasan yang akan dijaga petugas, yakni di perlintasan Brengosan dan Sampangan. Sementara perlintasan lain, hanya mengatur traffic light melalui Intelligent Transport System (ITS). "Nanti saat kereta melintas traffic light di sisi selatan dan utara merah (berhenti). Jadi kendaraan tidak ada yang melintas," katanya.
Selain itu, juga dipasang rambu peringatan di sepanjang jalur rel kereta api. Pengoperasian railbus harus dilakukan dengan sangat hati-hati lantaran banyaknya perlintasan yang tidak berpintu.
Kondisi tersebut membuat railbus tidak mungkin dioperasikan dengan kecepatan tinggi. Apalagi, jalur rel juga melintas di tengah kota dengan kondisi sejajar dengan Jalan Slamet Riyadi yang merupakan jalan protokol Kota Solo.
Selama perjalanan di tengah Kota Solo, railbus akan dijalankan dengan kecepatan 20 kilometer per jam. Setidaknya, railbus membutuhkan waktu sekitar 107 menit untuk menyelesaikan perjalanan dari Solo menuju Wonogiri dan sebaliknya.
"Ya untuk sementara nanti railbus Batara Kresna hanya melayani dua kali trip pergi dan pulang," kata Kepala Dishubkominfo Pemkot Surakarta.
"Sesuai hasil koordinasi terakhir railbus akan kembali beroperasi, Rabu (11/3) nanti, dan kini beragam persiapan telah dilakukan, di antaranya menyiapkan penjaga perlintasan kereta api," katanya.
Ia mengatakan empat petugas selama dua pekan ini belajar di Inka (Indrustri Kereta Api) Madiun. Empat petugas ini dipersiapkan untuk menjaga perlintasan sebidang yang belum berpalang pintu.
Dikatakan ada sembilan perlintasan kereta api atau sebidang yang dilalui railbus di Kota Solo belum berpalang pintu. Sembilan perlintasan meliputi Brengosan, rel bengkong, perempatan Gendengan, Sriwedari, Ngapeman, Pasar Pon, kawasan Gladak, Sangkrah dan Sampangan.
Herman mengatakan namun dari sembilan perlintasan tersebut, hanya dua perlintasan yang akan dijaga petugas, yakni di perlintasan Brengosan dan Sampangan. Sementara perlintasan lain, hanya mengatur traffic light melalui Intelligent Transport System (ITS). "Nanti saat kereta melintas traffic light di sisi selatan dan utara merah (berhenti). Jadi kendaraan tidak ada yang melintas," katanya.
Selain itu, juga dipasang rambu peringatan di sepanjang jalur rel kereta api. Pengoperasian railbus harus dilakukan dengan sangat hati-hati lantaran banyaknya perlintasan yang tidak berpintu.
Kondisi tersebut membuat railbus tidak mungkin dioperasikan dengan kecepatan tinggi. Apalagi, jalur rel juga melintas di tengah kota dengan kondisi sejajar dengan Jalan Slamet Riyadi yang merupakan jalan protokol Kota Solo.
Selama perjalanan di tengah Kota Solo, railbus akan dijalankan dengan kecepatan 20 kilometer per jam. Setidaknya, railbus membutuhkan waktu sekitar 107 menit untuk menyelesaikan perjalanan dari Solo menuju Wonogiri dan sebaliknya.
"Ya untuk sementara nanti railbus Batara Kresna hanya melayani dua kali trip pergi dan pulang," kata Kepala Dishubkominfo Pemkot Surakarta.