"Kelompok saya terdiri enam orang, ada plasmanya, dan ada binaan saya lagi empat orang. Anggota keseluruhan lebih dari 60 orang," kata Ketua KBU "Kreasi Lentera Patra" Ahyani Martiyowati di Kelurahan Tritih Kulon, Kecamatan Cilacap Utara, Cilacap, Kamis.

Limbah non-B3 yang dijadikan kerajinan itu, kata dia, relatif banyak dihasilkan rumah tangga, seperti sedotan bekas air mineral, bekas bungkus kopi, kertas koran bekas, dan kain perca.

Sementara itu, kerajinan yang dihasilkan di antaranya berupa kotak tisu, tas, taplak, karpet, gantungan kunci, dan barang hantaran pernikahan.

Ia mengaku sempat kebanjiran pesanan saat banyak warga yang menggelar hajatan beberapa waktu lalu.

Kendati demikian, dia mengatakan bahwa pesanan berbagai kerajinan limbah non-B3 itu dapat dipenuhi dengan melibatkan anggota KBU beserta plasma.

"Rata-rata pesanannya mencapai 400 buah dengan harga minimal Rp7.000,00 per buah. Bahkan, kami bisa berikan harga yang lebih murah dari itu asalkan pesanannya dalam jumlah banyak," kata dia yang merupakan mitra binaan Pertamina Refinery Unit IV Cilacap.

Ahyani mengaku berani bersaing dengan kerajinan limbah non-B3 lainnya yang saat ini banyak bermunculan di Cilacap karena dirinya memiliki produk unggulan berupa tempat tisu yang terbuat dari mahoni serta berbagai kerajinan dari kain perca dan tutup bekas gelas air mineral.

"Hanya saja, pemasaran kami untuk sementara hanya di Cilacap saja, belum keluar Cilacap," katanya.

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024