"Hingga posisi Desember 2014, kami telah menerima 277 pengaduan dari 258 nasabah," kata Ketua OJK Kantor Regional IV Jateng-DIY Santoso Wibowo di Semarang, Senin.

Dari keseluruhan tersebut rinciannya yaitu 194 laporan terkait perbankan, 27 laporan terkait lembaga asuransi, 21 laporan terkait lembaga pembiayaan, 14 laporan terkait lembaga investasi, 3 laporan terkait pasar modal, dan 18 laporan merupakan permintaan informasi.

Menurutnya, dari seluruh pengaduan tersebut 97 di antaranya atau 38 persen sudah diselesaikan, 30 pengaduan atau 12 persennya dalam proses finalisasi, 75 pengaduan atau 29 persen dalam rangka tindak lanjut, 19 pengaduan atau 7 persen sedang dalam proses identifikasi, dan sisanya tidak dapat ditindaklanjuti.

Untuk terus meminimalisasi jumlah aduan yang masuk, OJK mengimbau kepada pihak lembaga jasa keuangan untuk meningkatkan edukasi dan akses keuangan masyarakat. Salah satunya bisa melalui pengembangan produk atau layanan sektor jasa keuangan yang sesuai dengan setiap segmen masyarakat.

"Pada tahun ini, program edukasi OJK membidik kalangan pelajar, mahasiswa, dan para profesional. Harapan kami layanan sektor jasa keuangan ini juga bisa mengembangkan produk sesuai dengan segmentasi yang kami sasar tersebut," katanya.

Sementara itu, secara nasional OJK menargetkan indeks literasi produk dan jasa keuangan dapat tumbuh 2 persen pertahun. Untuk mencapai target tersebut, edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat terus dilakukan.

Deputi Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Sri Rahayu Widodo mengatakan berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh OJK, pengenalan masyarakat akan literasi keuangan masih sangat rendah.

Untuk perbankan, pengenalan terhadap masyarakat hanya mencapai 37,22 persen dengan jumlah masyarakat yang telah memanfaatkan produk dari bank sebesar 75,98 persen. Selanjutnya, untuk lembaga jasa keuangan nonbank, pengenalan masyarakat khususnya untuk pasar modal hanya sebesar 2,3 persen dengan 0,10 persen di antaranya merupakan pengguna jasa tersebut.

"Dengan indeks literasi sebesar itu mau tidak mau tingkat pemahaman masyarakat terhadap sektor keuangan harus ditingkatkan. Untuk tahun ini paling tidak bisa tumbuh 2 persen seperti tahun lalu dimana utilitas produk dan jasa keuangan tumbuh 2 persen dari 57,8 persen menjadi 59,8 persen," katanya.

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Zaenal A.
Copyright © ANTARA 2024