"Kalaupun ada koreksi angkanya tidak terlalu besar dan itu lebih dipengaruhi oleh faktor teknikal yaitu aktivitas normal dari para investor," kata Branch Manager PT Danareksa Sekuritas Semarang Melcy Rulandy S Makarawung di Semarang, Senin.

Menurutnya, besaran koreksi pada IHSG tidak mengkhawatirkan. Jika pada penutupan tahun lalu IHSG berada di level 5.200, untuk saat ini IHSG berada di level 5.212.

Untuk jenis saham yang diperkirakan banyak diminati oleh investor pada tahun ini di antaranya infrastruktur, perbankan, properti, konstruksi, dan yang berhubungan dengan konsumer atau daya beli masyarakat salah satunya ritel.

Meski demikian, sektor yang berkontribusi paling besar pada pasar saham yaitu perbankan. Menurutnya, selama perbankan masih dalam kondisi sehat dengan bunga rendah maka inflasi juga akan rendah.

Selain itu, sektor infrastruktur juga akan diminati investor mengingat pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah akan segera dimulai.

Sedangkan untuk jenis saham yang diperkirakan belum diminati oleh investor di antaranya agrobisnis dan pertambangan. Khusus untuk agrobisnis salah satu faktor penentu yaitu musim.

Menurutnya, baik untuk sektor agrobisnis maupun pertambangan dipengaruhi oleh rendahnya daya beli masyarakat pada sektor-sektor ini.

Sementara itu, Melcy mengatakan secara keseluruhan aktivitas pasar saham juga sedikit dipengaruhi oleh musim. Menurutnya, jika musim hujan yang terjadi seperti halnya awal tahun lalu dan akhirnya berdampak pada banjir maka diprediksikan aktivitas investor akan turun.

"Jika sampai terjadi kondisi seperti tahun lalu maka akan berdampak pada tingginya inflasi sehingga suku bunga acuan dari BI akan meningkat dan selanjutnya aktivitas saham akan turun," katanya.

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Zaenal A.
Copyright © ANTARA 2024