Pelatih pencak silat Jawa Tengah, Indro Catur ketika dihubungi dari Semarang, Sabtu, mengatakan dari 12 pesilat yang diterjunkan pada turnamen tersebut hanya satu atlet yang gagal meraih medali.

Dengan hasil ini, kata dia, Jateng berhasil keluar sebagai juara ketiga. "Kita hanya terpaut jumlah perolehan medali perak dengan juara umum Sumatera Selatan. Kalau jumlah medali emasnya sama lima dengan kita," katanya.

Lima medali emas yang diraih Jawa Tengah berasal dari kelompok remaja yang terdiri dari Rais Alfaridzi (kelas B putra), M Arif Rahman (kelas C putra), Beni Andriawan (kelas E putra), Aditya Binsar (kelas G Putra), dan Wahyu Fitriani (kelas D putri kelompok dewasa).

Kemudian dua medali perak direbut Veni Agung (kelas E putri) dan Fera Multiana (kelas H putri), sedangkan empat perunggu direbut Yuniati Putri (kelas A putri), Ridho Dewi (kelas H putra), Della Kusumawati (kelas D putri), dan M Amin Rois (kelas B putra).

Mereka, lanjut dia, ditangani pelatih Sigit Infantoro dan Dian Kristanto yang juga mantan pesilat nasional dan Jateng.

Ia menambahkan, para pesilat Jateng yang diterjunkan pada turnamen tersebut berasal dari PPLP Jateng dan tapak suci Solo.

Kejuaraan tersebut diikuti sebanyak 600 pesilat dari berbagai daerah di Indonesia. "Kejuaraan ini sifatnya terbuka sehingga bisa diikuti wakil dari perguruan silat, wakil universitas, wakil dari Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) kabupaten/kota dan provinsi, wakil pelatda, dan pelatnas.

Pewarta : Hernawan Wahyudono
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024