"Saat ini Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Ikan Hias (Balitbangdias) Depok telah berhasil meningkatkan produksi dan kualitas warna ikan hias sehingga akan menjadi komoditas unggulan," katanya di Temanggung, Sabtu.

Ia mengatakan hal tersebut pada desiminasi keberhasilan aplikasi probiotik vaksin DNA dan pakan BPPBIH untuk meningkatkan produksi dan pencerahan warna ikan hias koi di masyarakat di Kelompok Budidaya Ikan "Mina Papilon" Parakan, Temanggung.

"Aplikasi teknologi ini juga sudah diterapkan di Musi Banyuasin untuk ikan hias botia. Dua bulan lalu hasil aplikasi teknologi ini telah diekspor ke Eropa," katanya.
Ia mengatakan prospek pemasaran ikan hias tidak ada masalah. Ikan hias untuk hobies dan mereka tidak mempermasalahkan harga, tetapi yang dipersoalkan adalah warna ikan.

"Aplikasi teknologi tersebut sebagai solusi yang diharapkan mampu menjawab permasalahan budidaya ikan hias, khususnya koi," katanya.

Kepala Balitbangdias, Anjang Bangun Prasetio mengtakan pengembangan vaksin anti-KHV milik IPB dapat digunakan sebagai solusi cepat untuk membantu masyarakat dalam hal peningkatan produksi ikan hias koi dan melalui aplikasi pakan mampu meningkatkan kualitas warna sehingga dapat memberikan nilai tambah pada ikan hias koi yang dihasilkan.

Ia mengatakan selama uji lapang mulai Maret hingga September 2014 di tempat budidaya ikan hias Mina Papilon, aplikasi vaksin DNA anti-KHV diketahui dapat meningkatkan kelangsungan hidup antara 43,7 hingga 88,8 persen dibandingkan kontrol.

Berdasarkan aplikasi pakan warna Balibangdias diketahui mampu meningkatkan kecerahan ikan hias koi hingga menjadi 65 persen sehingga warna ikan terlihat lebih merah dan menarik.

"Selain aplikasi vaksin DNA anti-KHV dan pakan peningkat kualitas warna, Balitbangdias juga mengaplikasikan probiotik pada pembuatan pakan alami," katanya.

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024