Kasi Produksi PDAM Tirta Agung Temanggung Nawawi di Temanggung, Selasa, mengatakan penurunan debit sumber air mulai terasa sejak minggu kedua September 2014.

         Ia mengatakan pada awal musim kemarau kondisinya masih normal. Pada Agustus 2014 mulai sedikit menurun tetapi tidak berpengaruh pada pasokan pelanggan. Mulai September 2014 penurunan debit cukup banyak, rata-rata turun 20 persen dari kondisi normal.

         Selain penurunan debit sumber air, katanya, ada pula jaringan pipa PDAM di daerah Kruisan, Kecamatan Kledung mengalami kerusakan sehingga aliran air ke pelanggan di beberapa kecamatan tersendat.

         "Memang debit sumber air turun, tetapi kami juga sedang memperbaiki pipa yang rusak di Kruisan sehingga terjadi gangguan aliran air ke pelanggan," katanya.

         Kondisi tersebut membuat ribuan pelanggan PDAM mengeluh karena pasokan air tidak lancar.

         Seorang warga Manding, Kecamatan Temanggung, Hapsari,  mengeluhkan pasokan air dari PDAM akhir-akhir ini sering mati, terutama pada siang hari.

         "Biasanya air PDAM mati seharian, yakni sejak pukul 06.00 hingga 18.00 WIB. Padahal jam-jam tersebut kami sangat perlu air," katanya.

         Ia mengatakan air mati pada siang hari telah terjadi dalam dua pekan terakhir.

         Warga Perumahan Puri Kencana Temanggung, Wahyono, mengeluhkan hal yang sama.

         Namun, aliran air ke daerahnya tidak mati total, aliran hanya mengecil saat pagi hari.

         "Kalau pagi hari aliran kecil sekali, tetapi kalau hari Minggu mati total. Mungkin karena hari libur dan penggunaan air lebih besar," katanya.

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Wisnu Adhi Nugroho
Copyright © ANTARA 2024