“Saya kaget sekaligus kagum atas pertemuan dengan Paspampres tadi, bagi saya persoalannya bukan maaf memaafkan, tetapi lebih dari itu saya melihat ada paradigma baru yang luar biasa dalam tubuh Paspampres terkait hubungan negara dengan rakyat,” katanya dalam pesan singkatnya kepada Antara Jateng, Selasa malam, usai pertemuannya dengan perwakilan Paspampres siang tadi.

Sebelumnya, politikus PDI Perjuangan itu diusir oleh seorang yang mengaku anggota Paspampres ketika menghadiri acara peluncuran lagu "Indonesia Wow" oleh grup musik Slank di Gedung RRI, Jakarta Pusat, Senin (8/9). Hadir pada acara ini Joko Widodo, Calon Presiden RI terpilih.

“Paradigma yang saya maksud adalah seseorang tidak serta-merta menjadi benar karena instansinya, karena jabatannya, karena hartanya, maupun karena keturunannya. Begitu juga sebaliknya, seseorang tidak menjadi bersalah karena wajah dan penampilannya. Salah benarnya seseorang dikarenakan perbuatannya. Ini paradigma luar biasa dan langka yang membuktikan bahwa negara ini masih punya harapan besar untuk lebih baik pada masa depan,” kata Adian.

Adian mengatakan, “Saya sangat mengapresiasi pertemuan tadi dan berharap Jokowi tetap dalam pengawalan yang baik, tetapi tidak memutus komunikasi Jokowi dengan rakyat.”

“Suatu ketika,” kata Adian, “Jokowi mungkin tidak hanya bertemu dengan orang berjaket kulit, tetapi mungkin yang tidak menggunakan baju dan alas kaki karena kemiskinannya.”
Adian menambahkan, “Suatu ketika Jokowi akan bertemu dengan sekian rakyat yang tubuhnya tidak wangi parfum mahal, tetapi beraroma keringat. Dengan siapa pun Jokowi bertemu nantinya, Saya berharap Paspampres mampu menjaga keamanan Jokowi dengan baik, tetapi juga membiarkan Jokowi tetap dekat dengan rakyat.”

Adian mengatakan bahwa penjelasan dari perwakilan Paspampres dapat dirinya terima dengan baik terkait dengan keterbatasan jumlah sumber daya manusia, apalagi dalam situasi transisional seperti saat ini.

“Pertemuan tadi merontokkan image saya yang selama ini beranggapan Paspampres adalah sosok yang menakutkan. Pembicaraan yang hangat dan santai dengan gelak tawa tadi, membuat saya yakin bahwa insiden kemarin bukanlah kesengajaan dan saya percaya Indonesia membutuhkan banyak perwira seperti seperti itu yang lembut dan bersahabat kepada rakyat, tetapi tegas terhadap musuh dan pengkhianat.”

Adian menekankan, “Akhir kata, saya sangat berharap insiden tersebut tidak berulang di lain waktu kepada siapa pun.”

Pewarta : Kliwon
Editor : D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024