Eko Gudel, adik Mamiek, mengatakan bahwa Mamiek merasa sakit perut dan dibawa ke RS Sragen kemudian dirujuk ke RS Brayat Minulyo Solo, pada Sabtu (2/8).

"Mamiek dua hari sebelum Lebaran sudah pulang ke Ngawi. Dia sempat dirawat di Ngawi selama dua hari dan minta pulang ingin Lebaran di rumah," katanya. Semasa menjalani profesi pelawak, almarhum juga dikenal dengan nama Mamiek Slamet dan Mamiek Podang.

Namun, Mamiek kembali sakit dan kondisinya kritis sehingga kemudian dirujuk ke RS Brayat Minulyo Solo. Dia sempat berhenti di Rumah Sakit Mardi Lestari Sragen, sebelum dirujuk ke Solo.

Mamiek dengan ciri khas warna rambut pirang di dekat kedua telinga itu meninggal dunia pada usia 52 tahun dan jenazahnya langsung dibawa ke rumah duka, di Sidowayah Ngawi, Jawa Timur.

Jenazah pelawak yang dikenal sebagai anggota Srimulat tersebut diberangkatkan dengan ambulance dari RS Brayat Minulyo Solo, sekitar pukul 16.45 WIB.

Sementara teman sejawat pelawat Srimulat yang hadir di RS Brayat Minulyo antara lain Nunung dan Gogon.

Mantan Bupati Karanganyar Hj. Rina Iriani Sri Ratnaningsih juga hadir di RS Brayat Minultyo Solo.

"Mamiek merupakan teman dalam seniman. Dia seorang pelawak yang santun," kata Rina.

Mamiek merupakan salah seorang Srimulat yang cakap memainkan lawakan intelek di tengah sebagian besar mitranya yang sering memainkan gaya lawakan yang mengumbar kelucuan fisik dan mempermainkan kosa kata.

Selamat jalan, Mamiek.

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Zaenal A.
Copyright © ANTARA 2024