Jakarta (ANTARA) - Pemerintah siap menjalankan ketentuan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dan mengizinkan masuknya impor ayam dan produk ayam dari Brasil.

"Tidak ada pilihan lain untuk kita menyesuaikan sesuai rekomendasi dari WTO," kata Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita seusai rapat koordinasi membahas penyelesaian sengketa impor ayam dan produk ayam asal Brasil di Jakarta, Rabu malam.

Enggar mengakui pemerintah telah menyalahi ketentuan WTO terkait perdagangan bebas dengan melarang masuknya ayam maupun produk ayam dari Brasil.

Oleh karena itu, tambah dia, keputusan WTO itu siap dilaksanakan karena dapat menjadi preseden buruk bagi negara-negara lain.

"Kalau tidak, mereka memiliki hak untuk melakukan retaliasi dengan berbagai produk yang sama atau produk lainnya, dan 19 negara lain akan ikut serta," ujar Enggar.

Ia mengatakan segala ketentuan untuk menghadapi masuknya ayam dan produk ayam dari Brasil akan disiapkan, termasuk persoalan sertifikat sanitasi internasional atau sertifikat halal.

"Kita akan sesuaikan untuk itu, jadi tidak usah ada kekhawatiran, karena masih ada rangkaian yang lain. Pada dasarnya peraturan itu dibuat agar jangan melanggar dan jangan memberikan batasan," ujarnya.

Sebelumnya, Brasil secara resmi telah meminta WTO membuka panel untuk menyelidiki kebijakan Indonesia mengenai impor ayam dan produk ayam dari Brasil.

Brasil memenangkan kasus sengketa dagang melawan Indonesia di WTO pada 2017, namun negara Amerika Latin itu menilai keputusan WTO tidak pernah diterapkan oleh Indonesia.

Salah satu alasannya adalah Brasil belum memiliki sertifikasi sanitasi internasional atau sertifikat halal yang perlu dikeluarkan oleh pemerintah negara Islam.

Saat ini, Brasil yang merupakan salah satu negara pengekspor unggas terbesar di dunia.
Baca juga: Kalah di WTO, Gopan siapkan langkah strategis hadapi serbuan ayam Brazil
Baca juga: Penyelundupan puluhan ayam adu ilegal asal Thailand digagalkan
​​​​​​​

 

Pewarta: Satyagraha
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2019