Jakarta (ANTARA) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta pemerintah mengatur investasi yang masuk agar tidak semata hanya mengeksploitasi pasar dalam negeri.

Ketua Lembaga Pengkajian, Penelitian dan Pengembangan Ekonomi (LP3E) Kadin Indonesia Didik J Rachbini dalam diskusi bertajuk “Dampak Operasional dan Kepemilikan Saham E-Commerce terhadap Ketahanan Ekonomi Nasional” di Jakarta, Rabu, mengatakan hal itu menjadi tugas Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

“BKPM harus bedakan investasi itu. Dulu zaman Pak Harto yang ditarik adalah investasi berorientasi ekspor. Yang sekarang ini investasinya yang eksploitasi pasar semua,” katanya.

Didik mengingatkan agar ada penataan mengenai investasi yang masuk ke Indonesia. Pasalnya, dengan jumlah penduduk yang besar, Indonesia menjadi pasar yang menggiurkan untuk digarap banyak investor.

“Maka perlu ditata dan perlu strategi,investasi itu harus yang (berorientasi) ekspor,” katanya.

Plt Deputi Pengembangan Iklim Penanaman Modal BKPM Yuliot menjelaskan selama ini pemerintah terus mendorong masuknya investasi yang berkualitas dan berorientasi ekspor guna mendorong daya saing Indonesia.

Ia juga menyebut ada investasi prioritas, yakni investasi yang memberikan nilai tambah bagi dalam negeri dan investasi di kawasan pariwisata.

“Kami mendorong agar basis produksi ada di dalam negeri. Ini juga termasuk kebiajkan insentif di mana itu diberikan jika ada nilai tambah di dalam negeri,” katanya.

Baca juga: BI : aturan uang asing tidak pengaruhi investasi

Baca juga: Presiden desak menteri yang belum lapor soal aturan penghambat investasi


 

 

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019