Tantangan pertama yang dihadapi adalah menyelesaikan pembangunan pendopo yang belum selesai dan belum dipagar serta tidak layak dijadikan kantor.
Nias Utara (ANTARA) - Bupati Nias Utara M.Ingati Nazara mengakui ada sejumlah tantangan berat yang dihadapi dalam membangun Kabupaten Nias Utara, sehingga nantinya daerah itu mampu bersaing dengan daerah lainnya.

"Awal dilantik tahun 2016, kami bekerja untuk melanjutkan visi misi bupati sebelumnya, tahun 2017 sampai 2019 kami baru murni melaksanakan pembangunan sesuai visi misi kami," katanya di Nias Utara, Sabtu (27/7).

Dia mengakui jika memulai pembangunan di Nias Utara tahun 2017 sangat berat jika dibandingkan kabupaten lainnya di Kepulauan Nias yang sudah memiliki kawasan perkantoran.

Tantangan pertama yang dihadapi adalah menyelesaikan pembangunan pendopo yang belum selesai dan belum dipagar serta tidak layak dijadikan kantor.

Untuk menyelesaikan pembangunan pendopo, dia menempati dan tinggal di pendopo mulai tahun 2017 hingga saat ini, dan pembangunan pendopo selesai pada tahun 2018.

Baca juga: Sail Nias 2019 berpotensi tarik investasi pariwisata ke Sumut

Tantangan kedua adalah melanjutkan pembangunan kantor Bupati Nias Utara, dimana pemerintah Kabupaten Nias Utara harus mengambil alih kantor Bupati Nias Utara setelah putusan inkrah pada Pengadilan Tindak Pidana Korupsi.

"Kantor Bupati Nias Utara kita ambil alih usai putusan inkrah Pengadilan Tipikor untuk melanjutkan pembangunan terutama memperbaiki bagian atap yang bocor apabila hujan," jelasnya.

Trik yang dilakukan untuk perbaikan dengan menempati kantor Bupati Nias Utara walau atapnya bocor di beberapa bagian apabila hujan.

Perbaikan atap kantor Bupati Nias Utara selesai tahun 2018, dan tahun ini atau tahun 2019 akan dilanjutkan dengan penataan ruang badan atau ruang lainnya.

"Walau tahun ini semua tidak selesai, target saya pada tahun 2020 kantor Bupati Nias Utara sudah dipagar agar layak sebagai kantor bupati," ucapnya.

Tantangan ketiga mengenai penataan ibukota Kabupaten Nias Utara yang berada di Kecamatan Lotu dengan menata dan memperindah tribun.

"Tribun yang ada di ibukota kabupaten terus kita perindah, karena untuk memperbesar sudah tidak ada peluang lahan, dan kita sudah minta dinas pekerjaan umum membenahi dengan membangun dua badan jalan," katanya menjelaskan.

Di depan tribun juga akan dibangun Puskesmas Lotu, dan lokasi kosong antara tribun dan Puskesmas akan dijadikan taman dan tempat olahraga.

"Saya mau di Lotu tetap ada kegiatan hingga malam, karena saat ini di Lotu sudah tidak ada lagi aktivitas warga jika sudah pukul 17.00 WIB ," harapnya.

Maka dengan ada taman dan lokasi olahraga, masyarakat akan melakukan aktivitas berjualan dan nongkrong untuk santai sambil menikmati taman dan berolahraga hingga malam.

Sedangkan tantangan keempat adalah melanjutkan pembangunan sejumlah proyek yang tertunda pada pemerintahan Bupati Nias Utara sebelumnya seperti pembangunan jembatan Sawo dan Nalua.

Penyelesaian pembangunan jembatan Sawo dan Nalua yang hanya ada abodemen menjadi target dan wajib selesai sebelum masa jabatannya berakhir.

Pewarta: Juraidi
Editor: Ridwan Chaidir
Copyright © ANTARA 2019