Palembang (ANTARA) - Pelayanan dan pemeriksaan dokumen keimigrasian bagi 8.000 lebih calon haji asal Sumatera Selatan dan Bangka Belitung di embarkasi haji Palembang lancar karena tidak ditemukan masalah yang dapat menghambat pemberangkatan jamaah beribadah ke Arab Saudi itu.

Sejak pemberangkatan calon haji kelompok terbang pertama pada 7 Juli hingga kloter terakhir 25 Juli 2019, petugas Tempat Pemeriksaan Imigrasi bisa memfasilitasi pemberangkatan semua jamaah melalui Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang dengan lancar, kata Kepala Seksi Lalu Lintas Keimigrasian Kantor Imigrasi Palembang Triman, di Palembang, Jumat.

Pemeriksaan paspor dan dokumen keimigrasian calon haji yang diberangkatkan melalui embarkasi haji Palembamg berjalan dengan tertib dan lancar, tidak ada temuan yang bisa menghambat keberangkatan ribuan jamaah itu.

"Pelayanan pemeriksaan keimigrasian yang di mulai sejak pukul 05.00 WIB, alhamdulillah berjalan lancar dengan jumlah calon haji yang dilayani setiap kloter rata-rata 450 orang," ujarnya.

Untuk mendukung kelancaran pemberangkatan calon haji pada tahun ini, pihaknya menurunkan puluhan petugas melayani pemeriksaan dokumen keimigrasian jamaah yang akan berangkat ke Tanah Suci Mekkah dan Madinah, Arab Saudi, melalui embarkasi haji Bandara SMB II Palembang.

Dengan berbagai persiapan maksimal, pemberangkatan ribuan calon haji dari dua provinsi yang dibagi dalam 19 kelompok terbang itu sesuai dengan harapan bersama, ujar Triman.

Pelepasan calon haji kloter pertama pada 7 Juli 2019 dilakukan Gubernur Sumsel Herman Deru, Kapolda Irjen Pol Firli, sejumlah anggota dewan dan unsur muspida lainnya.

Gubernur Sumsel pada kesempatan itu berpesan kepada seluruh calon haji untuk menjaga kesehatan dan sikap selama menjalankan ibadah.

Selain itu, meminta calon haji yang berangkat tahun ini untuk menjaga nama baik provinsi yang memiliki 17 kabupaten dan kota ini.

Baca juga: Embarkasi Palembang tuntaskan pemberangkatan 5.825 calon haji

Baca juga: Mayoritas jamaah calon haji Sumsel berisiko tinggi

Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019