Sudah banyak yang datang mbak, pejabat kelurahan, pemda sudah pada melihat, tapi kenapa belum juga diperbaiki."
Jakarta (ANTARA) - ​​​​Sudah sebulan lebih Jembatan Risma di Jalan Kamal Raya, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat amblas, warga sekitar berharap pemerintah segera memperbaiki agar lalu lintas normal kembali.

"Aduh sudah bosen saya liat wartawan, sudah sering datang tapi tetap aja jalannya gitu-gitu aja," kata Yunita (56) warga Tegal Alur saat ditemui di Jalan Kamal Raya, Rabu siang.

Baca juga: Pemkab Tangerang fokus perbaikan 12 jembatan rusak

Baca juga: Jabar bangun dua jembatan rusak


Yunita mengatakan kondisi jalan yang rusak mengganggu kenyamanan warga sekitar, selain lalu lintas jadi terganggu suara bising dari kendaraan yang lalu lalang.

"Sejak jembatan ini rusak kondisi rumah jadi bising dengan suara kendaraan, belum lagi klaksonnya, udah enggak tahan saya," kata Yunita yang terpaksa mengenakan masker.

Yunita yang akrab disapa enci ini berharap agar pemerintah setempat segera memperbaiki jembatan tersebut agar lalu lintas normal kembali.

"Kalau bisa secepatnya diperbaiki, kalau sudah normal kan tidak berisik lagi," katanya.

Kondisi jembatan yang rusak juga menimbulkan polusi debu, berdiri beberapa saat debu putih bertebaran di pakaian, selain itu kawasan tersebut juga terdapat banyak pabrik.

Sarbini (50) warga lainnya menyebutkan, kondisi jembatan yang rusak sudah disampaikan kepada pihak RT, RW hingga kelurahan, tetapi hingga kini belum ada tindakan apapun untuk memperbaikinya.

"Sudah banyak yang datang mbak, pejabat kelurahan, pemda sudah pada melihat, tapi kenapa belum juga diperbaiki," katanya.

Sarbini khawatir jika jembatan belum juga diperbaiki akan ada korban, karena sudah ada beberapa kendaraan roda dua yang tergelincir saat melintas.

Jembatan ukuran panjang sekitar tujuh meter dan lebar sekitar lima meter dilintasi banyak kendaraan karena menjadi jalur alternatif untuk bisa ke Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng.

Jalan tersebut juga dilintasi oleh kendaraan kontainer dan coltdiesel serta mobil umum. Sejak jembatan amblas, kendaraan bermuatan di atas tiga ton tidak dibolehkan melintas.

Jalan ini juga menjadi pengguna untuk ke Tol Cikampek, Tol Merak karena menghindari jalur Kapuk Kamal dan Dadap yang sering macet.

"Sekarang jalanan dibatasi, kontainer enggak boleh lagi melintas, mereka dialihkan ke jalan Raya Kapuk Kamal," kata Sarbini.

Sementara itu sejumlah warga berinisiatif membatu pengguna jalan agar bisa melintas dengan aman dengan melakukan penjagaan.

Sekitar lima warga bertugas secara bergiliran menjaga jembatan, membantu kendaraan melintas agar tetap aman. Terutama saat malam hari, agar tidak ada kecelakaan.

Upaya warga membantu pengendara mendapat imbalan dari pengguna jalan yang melintas dengan memberikan sumbangan ala kadarnya.

Sementara itu ruas jalan yang tersisa di jembatan hanya di sisi kiri dan kanan jembatan. Kendaraan roda empat yang melintas berjalan miring karena satu sisi roda terpaksa menaiki trotoar.

Hingga berita ini diturunkan jembatan Kamal Raya masih ramai dilintasi oleh warga yang lalu lalang baik kendaraan roda empat, roda dua, bahkan truk Coltdiesel.

Jembatan ini terbentang di atas kali yang disebut warga dengan nama Kali Cidungkul yang mengalir hingga pantai Kamal.

Menurut warga lainnya, besi yang ada di bawah jembatan sudah patah dan terbawa arus sungai. Kondisi itu yang menyebabkan bagian tengah jembatan amblas sepanjang kurang lebih dua meter, lebar setengah meter.

Jembatan ini dinamakan Jembatan Risma sesuai dengan nama Masjid Jami' yang berada tak jauh dari jembatan. Setiap lebaran jamaah masjid akan melimpah sampai keluar masjid hingga ke jalan dan jembatan.

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019