Pertamina memastikan kebutuhan BBM masyarakat Halmahera Selatan dapat terpenuhi tanpa kendala
Ternate (ANTARA) - Pertamina menerjunkan tim aksi cepat tanggap darurat bencana dengan mengirimkan bantuan langsung ke lokasi pengungsian di Halmahera Selatan (Halsel), Maluku Utara (Malut), pascagempa bermagnitudo 7,2  di jarak 62 km Timur Laut Labuha.

"Bantuan diserahkan oleh Tim Pertamina Peduli di dapur umum posko pengungsian Desa Yomen, Kepulauan Joronga, Halsel. Bantuan yang diserahkan berupa makanan dan minuman dalam kemasan, peralatan memasak, kompor gas, BrightGas tabung 5.5kg, tikar, selimut, dan lain-lain," kata Unit Manager Communication, Relations dan CSR MOR VIII PT Pertamina (Persero), Brasto Galih Nugroho melalui siaran pers di Ternate, Rabu.

Dia menyampaikan bahwa Tim Pertamina Peduli langsung terjun ke lokasi terdampak gempa  di beberapa titik.

"Tim Pertamina Peduli beserta TNI, aparat Kepolisian dan Dinas Kesehatan Kabupaten Halmahera Selatan bergerak dari Labuha untuk meninjau lokasi terdampak serta menyerahkan bantuan untuk korban gempa yang mengungsi di Desa Wayatim, Bacan Timur serta Desa Yomen, Kepulauan Jaronga, Halmahera Selatan," ujar Brasto.

Pertamina Peduli bersama dengan tim BUMN Hadir Untuk Negeri terus memantau perkembangan dan mengirimkan bantuan untuk korban bencana alam gempa bumi di wilayah Halmahera Selatan.

"Bantuan dibawa dari Labuha menuju Desa Wayatim menggunakan kapal speedboat dengan waktu tempuh 2 jam perjalanan kemudian dilanjutkan menuju Desa Yomen yang berjarak 2,5 jam dari Desa Wayatim," katanya.

Pertamina juga terus memastikan kebutuhan BBM masyarakat Halmahera Selatan dapat terus terpenuhi tanpa kendala. Operasional Pertamina di sekitar wilayah gempa Halmahera Selatan yakni Terminal BBM Labuha dan lembaga penyalur dilaporkan dalam keadaan aman dan tidak ada kerusakan sarana dan fasilitas penyaluran BBM sehingga bisa operasional.

"Pertamina terus mengantisipasi potensi adanya gempa susulan di wilayah tersebut. Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan menetapkan status tanggap darurat tujuh hari sampai dengan Minggu (21/7)," katanya


Baca juga: 971 rumah rusak berat pascagempa Halmahera
Baca juga: BNPB sebut korban gempa Halmahera Selatan 6 orang
 

Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019