setiap kategori akan mendapatkan hadiah spesial dari Kemenristekdikti  yaitu ditanggung biaya pendidikannya satu semester
Meulaboh (ANTARA) - Universitas Teuku Umar (UTU) Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, menggelar lomba inovasi berbasis agromarine skala internasional yang akan diikuti oleh peserta dari berbagai perguruan tinggi yang di Indonesia termasuk peserta dari negara jiran Malaysia.

"Lomba ini kita gelar dalam bentuk UTU Awards 2019, kita berharap akan ada produk inovasi yang akan dilahirkan oleh seluruh mahasiswa di Indonesia dan Malaysia," kata Rektor UTU Meulaboh, Aceh Barat, Prof Jasman J Ma'ruf di Meulaboh, Sabtu.

Nilai total hadiah yang disediakan dalam perlombaan tersebut mencapai Rp229 juta. Penyerahan karya lomba dimulai sejak tanggal 20 Juni hingga 30 September 2019 mendatang melalui alamat website awards.utu.ac.id.

Dalam perlombaan yang memperebutkan Piala Menteri Riset dan Teknologi Republik Indonesia ini, terdapat empat kategori pertandingan yang akan dilombakan, antara lain, produk inovatif berbasis agro dan kelautan (marine)

Kedua, perlombaan perencanaan bisnis yakni membuat sebuah proposal bisnis. Apabila nantinya proposal yang dilakukan mahasiswa menjadi pemenang, maka nantinya proposal yang dianggap menarik tersebut akan dibiayai untuk dikembangkan.

Ketiga, kata Profesor Jasman, juga dilakukan perlombaan tentang penelitian tentang kewirausahaan, dan keempat turut digelar lomba desain toko elektronik  atau disebut e-store secara daring.

"Ini merupakan tahun kelima penyelenggaraan UTU Awards, selama ini sudah berjalan sangat baik dan diikuti oleh peserta dari sebagian besar mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang ada di Indonesia," katanya.

Jasman mengatakan, dari empat cabang perlombaan yang dipertandingkan, masing-masing juara pertama dari setiap kategori akan mendapatkan hadiah spesial dari Kemenristekdikti  yaitu ditanggung biaya pendidikannya satu semester oleh negara.

Para peserta juga akan diberi kesempatan transfer kredit selama satu semester di perguruan tinggi luar negeri yang memiliki kerja sama.

Misalnya, kata dia, ada mahasiswa dari Universitas Sumatera Utara yang berhasil memenangkan perlombaan dari satu cabang, maka mereka akan dikirim ke perguruan tinggi yang ada di Inggris untuk belajar selama satu semester. Nilai yang mereka peroleh saat berada di luar negeri ini, bisa dijadikan nilai kredit atau pengakuan sebagai nilai akademis mahasiswa saat kembali ke Indonesia.

"Kita berharap dalam perlombaan ini ada pesertanya yang mengirimkan inovasi lebih variatif, dewan juri juga kita datangkan dari berbagai perguruan tinggi ternama dan terbaik di Indonesia, BPPT dan perwakilan dari Kemenristekdikti," pungkasnya.


Baca juga: Peningkatkan mutu pendidikan tinggi era digital fokus Kemenristekdikti
Baca juga: Aplikasi Anti Begal juara lomba Inovasi TTG
 

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019