Blitar (ANTARA) - Sebanyak 5 persen dari total jamaah calon haji asal Kabupaten Blitar, yang berangkat pada musim haji 2019 yakni 870 orang termasuk risiko tinggi, sehingga kesehatan mereka terus dipantau.

"Dari evaluasi dinas kesehatan ada sekitar 5 persen yang masuk kelompok risiko tinggi. Kami optimistis dengan adanya program pembinaan dari dinas kesehatan bisa ditangani," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Kementerian Agama Kabupaten Blitar Jamil Mashadi di Blitar, Rabu.

Ia mengatakan, kesehatan jamaah calon haji itu selalu dipantau. Terutama bagi mereka yang usianya di atas 60 tahun. Namun, bagi mereka yang usia di bawah 60 tahun dan mempunyai riwayat sakit misalnya darah tinggi maupun asam urat juga mendapatkan perhatian tersendiri dari petugas.

Dalam perjalanan haji nantinya, akan ada tim dari dinas kesehatan yang mendampingi. Mereka juga membawa berbagai macam obat untuk para jamaah. Namun, bagi jamaah yang mempunyai riwayat penyakit diimbau juga membawa obat sendiri, sebab dikhawatirkan ternyata obat yang dikonsumsi berbeda dengan yang dibawa tim medis.

Ia juga menambahkan, persiapan jamaah calon haji dalam musim haji 2019 ini sudah sekitar 95 persen, baik secara administrasi misalnya paspor, pelunasan biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH), pembagian regu rombongan, sampai pembagian koper.

Jamaah calon haji asal Kabupaten Blitar terbagi menjadi dua kloter, yakni kloter 31 dan 32. Dari 870 jamaah yang terdata, terdapat jamaah calon haji asal Kabupaten Tulungagung yang memang digabung.

Ia juga mengatakan, Kementerian Agama sudah optimal dalam melakukan pendampingan, seperti manasik. Untuk tingkat kabupaten sudah dilakukan dua kali sedangkan di tingkat kecamatan sudah enam kali. Jumlah itu bisa tambah jika jamaah yang bersangkutan ikut pemberangkatan dari kelompok ibadah haji.

Pihaknya berharap, seluruh jamaah bisa menunaikan ibadah dengan lancar baik saat berangkat hingga pulang nantinya. Sesuai dengan jadwal, rencana keberangkatan kloter asal Kabupaten Blitar pada 16 Juli 2019 dari Pendopo Kabupaten Blitar.

"Nantinya dua kloter itu akan berangkat dari pendopo pada 16 Juli 2019 jam 06.00 WIB, karena jadwal untuk masuk asrama haji jam 10.00 WIB. Untuk jadwal terbang rencananya pada 17 Juli," kata dia. 

Baca juga: Kloter 1 embarkasi Surabaya berangkat 6 Juli 2019
Baca juga: Masih ada puluhan calon haji Bojonegoro-Jatim belum membuat paspor
Baca juga: Gubernur Jatim terpilih usulkan pembangunan asrama haji di Kediri

Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019