Pemerintah harus lebih memperhatikan SDM yang dihasilkan melalui perguruan tinggi atau universitas sebab lulusan yang tidak siap bekerja akan menambah angka pengangguran.
Jakarta (ANTARA) - Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Andry Satrio Nugroho menyarankan pemerintah untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) khususnya di bidang ekonomi guna menekan angka pengangguran.

"Indef melihat peningkatan SDM ini penting dilakukan pemerintah karena akan berkaitan erat dengan pembangunan ekonomi ke depan," kata dia saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

Secara umum terdapat dua hal menjadi catatan Indef yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan terkait SDM tersebut. Pertama, pemerintah harus bisa menurunkan angka pengangguran dari lulusan vokasi.

Seharusnya, ujar dia, lulusan pendidikan vokasi seperti sekolah menengah kejuruan (SMK) bisa membuka lapangan pekerjaan sendiri karena dibekali keterampilan khusus.

"Mereka itu seharusnya siap kerja, namun tingkat penganggurannya meningkat," katanya.

Baca juga: Pemerintah berkomitmen kembangkan sektor wirausaha

Kedua, pemerintah harus lebih memperhatikan SDM yang dihasilkan melalui perguruan tinggi atau universitas sebab lulusan yang tidak siap bekerja akan menambah angka pengangguran.

"Kami melihat saat ini lebih banyak lulusan tidak siap bekerja seperti pendidikan sekolah dasar, padahal itu yang harus ditekan," ujar dia.

Oleh sebab itu, ia menyarankan pemerintah atau presiden terpilih pascaputusan Mahkamah Konstitusi (MK) lebih memperhatikan SDM sehingga bisa membantu peningkatan pertumbuhan ekonomi Tanah Air.

Secara umum ia memperkirakan ke depan Presiden Jokowi tidak akan lagi memfokuskan pada sektor pembangunan infrastruktur karena telah dilakukan pada empat tahun pertamanya.

"Saya pikir periode kedua Pak Jokowi akan fokus di sumber daya manusia, jadi bagaimana pekerjaan rumah seperti kesehatan dan pendidikan yang harus dimaksimalkan," katanya.
Baca juga: Dirjen: PT dorong SDM berkualitas-berprestasi tingkatkan peringkat WCU
Baca juga: Kementan targetkan cetak 1 juta petani milenial hingga 2020

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019