Jakarta (ANTARA) - Deputi Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga Asrorun Niam Sholeh menyampaikan perlunya pemuda untuk menjawab tantangan global yang semakin kompleks.

Hal itu dibahas di dalam Acara World Conference of Ministers Responsible for Youth dan Youth Forum 2019 yang dibuka secara resmi oleh Presiden Portugal Marcelo Robelo de Sousa, Sabtu (22/6) di Gedung Altice Arena , Lisboa , Portugal.

Niam yang menjadi wakil Indonesia dalam Pertemuan Menteri Pemuda se-Dunia ini menegaskan salah satu tantangan global adalah tentang dehumanisasi.

“Ini bisa karena kesalahan dalam merespons perkembangan teknologi, bisa karena faktor superioritas antarsatu kelompok atas kelompok lain yang melahirkan dominasi, intoleransi, radikalisme, dan kekerasan,” kata Niam melalui siaran pers yang diterima “Antara”, Sabtu.

Menurut Niam, untuk menjawab tantangan itu penting membangun kesepahaman dan komitmen pembangunan peradaban kaum muda, yang terbuka, toleran, dan menghargai kemanusiaan. Dan pertemuan Lisboa yang digelar hingga 24 Juni ini menjadi salah satu pertemuan yang sangat strategis dalam rangka membangun harmoni dan kesepahaman di kalangan pengambil kebijakan di bidang kepemudaan.

Baca juga: Warga Padang ikuti Pertukaran Pemuda Muslim Australia-Indonesia

“Konferensi ini dihadiri oleh 103 negara, 31 Menteri yang membidangi kepemudaan,” kata dia.

Di antara isu yang dibahas dalam pertemuan ini adalah komitmen partisipasi kepemudaan dalam pembangunan global saat ini.

Hal ini mencakup transisi skill pemuda dan pekerjaan, Inovasi dan transformasi digital dan pemanfaatannya untuk peradaban.

“Isu soal populasi dan pembangunan, komitmen untuk menyusun Youth Policy dan programme, Human and youth right, Governance and participation, Sustainable development, dan Deklarasi Lisboa+21,” ucap dia.

Dalam sambutannya, Presiden Portugal menyampaikan perlunya youth policy dibuat secara komprehensif dengan melihat perubahan yang telah terjadi pada dunia, khususnya seiring perkembangan teknologi digital yang sangat cepat.

Lebih lanjut dijelaskan, 21 tahun lalu, 1998 lalu, disepakati Deklarasi Lisboa yang berisi resolusi kepemudaan dunia. Saat ini setelah 21 tahun berlangsung lagi conference in dengan membahas isu isu dunia terutama SDG's dengan meningkatkan keterlibatan Pemuda.

Hadir memberikan sambutan, Presiden Majelis Umum PBB Maria Fernanda Espinosa Garces, Duta Sekjen PBB untuk Urusan Kepemudaan Jayathma Wicramanayake, dan Menteri Pendidikan Portugal Tiago Brando Rodrigues.

Sebelumnya, Deputi Pengembangan Pemuda bertemu dengan Dubes RI di Portugal Ibnu Wahyutomo. Dalam pertemuan tersebut disepakati upaya tindak lanjut MoU antara RI dengan Portugal, khususnya terkait dengan kerja sama saling menguntungkan dalam pengembangan kepemudaan.

Baca juga: Indonesia kirim 5 tokoh pemuda Muslim ke Australia
Baca juga: Kemenpora perkuat hubungan dengan Jepang terkait pertukaran pemuda

Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019