Setelah Pemilu 2019 ini, kami belum ada pembicaraan untuk ...
Sleman (ANTARA) - Menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 Partai Politik (Parpol) di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta masih menyembunyikan kader-kadernya yang akan diusung ikut bertarung dalam pemilihan pasangan bupati dan wakil bupati.

"Setelah Pemilu 2019 ini, kami belum ada pembicaraan untuk gelaran Pilkada serentak 2020," kata Ketua DPC PDIP Kabupaten Sleman Kuswanto di Sleman, Sabtu.

Bila dilihat dari hasil Pemilu 2019, PDIP Sleman meraih 15 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sleman. Sebagai partai pemenang, PDI-P Sleman bisa maju tanpa harus berkoalisi dengan partai lain.

"Kami juga ada pembicaraan terkait rencana koalisi dalam pilkada," katanya.

Menurut dia, internal partai saat ini masih mencari kader untuk bisa maju dicalonkan. Namun, untuk nama kader yang akan dicalonkan belum mengarah kepada satu nama karena masih melalui serangkaian proses penjaringan.

Sedangkan Sekretaris DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Sleman Arif Kurniawan mengatakan masih terlalu dini untuk berbicara Pilkada 2020. Apalagi berbicara peluang PAN untuk mengusung calon yang maju menjadi bupati.

"Masih terlalu dini untuk membicarakan apakah nantinya PAN akan mengajukan calon untuk bupati atau wakil bupati," katanya.

Ia mengatakan, jika berkaca hasil Pemilu 2019 ini, pihaknya cukup realistis dan harus berkoalisi dengan partai lain karena PAN Sleman hanya memperoleh enam kursi di DPRD Sleman.

"Kalau maju sendiri kami secara persyaratan tidak bisa. Karena syaratnya minimal dapat 20 persen perolehan kursi DPRD atau dapat 25 persen suara sah di Sleman. Tapi kami belum mengecek untuk perolehan suara apa mencapai 25 persen atau tidak," katanya.

Menurut dia, dalam Pilkada 2020 pihaknya juga telah berkomunikasi dengan partai lain. Jika melihat perolehan kursi di DPRD maka PAN Sleman memiliki peluang besar jika berkoalisi dengan PDIP Sleman.

"Kami sudah berkomunikasi dengan PDIP, saya kira 'welcome' mereka PDIP, kami juga 'welcome' dengan PDIP," katanya.

Arif mengatakan, koalisi di daerah tidak bergantung dengan koalisi yang berada di nasional sehingga nantinya koalisi akan berjalan cair dan dinamis.

"Masih terbuka lebar dan dinamis, untuk membangun koalisi di daerah," katanya.

Ia mengatakan, terkait kader, pihaknya juga telah mengantongi nama-nama yang berpotensi maju, termasuk jika nantinya mengajukan Ketua TP PKK Kabupaten Sleman Kustini Sri Purnomo (istri Bupati Sleman Sri Purnomo) sebagai salah satu nama kandidat.

"Kami akan melihat siapa kadernya, tinggal nanti partai yang akan menggodog," katanya.

Baca juga: Kalah di tiga kabupaten DIY, PDIP evaluasi kader
Baca juga: PAN klaim menang di tiga kabupaten DIY



 

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019