Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat sore, ditutup melemah seiring aksi ambil untung oleh para investor.

IHSG ditutup melemah 20,26 poin atau 0,32 persen ke posisi 6.315,44. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 3,98 poin atau 0,39 persen menjadi 1.005,07.

"IHSG berada di area negatif karena para pelaku pasar melakukan aksi profit taking setelah berbagai sentimen positif yang terjadi," kata analis Bina Artha Sekuritas, M Nafan Aji Gusta di Jakarta, Jumat.

Adapun stabilitas fundamental makroekonomi domestik yang inklusif dan berkesinambungan merupakan sentimen positif dari domestik. Sedangkan dari global, para pelaku pasar antusias dalam menantikan dialog mengenai negosiasi dagang antara Presiden AS Donald Trump dengan Presiden China Xi Jinping pada KTT G-20 di Osaka.

Di sisi lain, berakhirnya rezim suku bunga tinggi global juga berpengaruh terhadap pergerakan indeks.

"Apalagi baik The Fed maupun BI telah mempertahankan tingkat suku bunga acuan pada level yang sama, serta dovish statement dari The Fed memberikan euforia bagi para pelaku pasar," ujar Nafan.

Dibuka menguat, tak lama IHSG melemah dan terus berada di teritori negatif hingga penutupan bursa saham.

Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah beli asing bersih atau "net foreign buy" sebesar Rp366,16 miliar.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 471.286 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 18,55 miliar lembar saham senilai Rp20,33 triliun. Sebanyak 165 saham naik, 246 saham menurun, dan 119 saham tidak bergerak nilainya.

Sementara itu, bursa regional antara lain indeks Nikkei melemah 204,22 poin (0,95 persen) ke 21.258,64, indeks Hang Seng melemah 76,72 poin (0,27 persen) ke 28.473,71 dan indeks Straits Times menguat 6,89 poin (0,21 persen) ke posisi 3.321,4

Baca juga: Akhir pekan IHSG bakal terus menguat seiring meredanya perang dagang
Baca juga: IHSG akhir pekan menguat seiring kenaikan peringkat utang Indonesia

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019