Ini seleksi murni mengandalkan kemampuan akademik siswa
Gorontalo (ANTARA) - Puluhan siswa tamatan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat di Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, mengikuti seleksi program beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) khusus daerah Papua dan Papua Barat serta daerah terdepan, terluar dan tertinggal (3T).

"Sebanyak 22 orang siswa tamatan SMA dan sederajat, mengikuti seleksi program ADik yang merupakan tahun ke dua digelar di daerah ini," ujar Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Gorontalo Utara, Irwan Usman, di Gorontalo, Selasa.

Ia mengatakan, program itu sangat membantu para siswa lulusan SMA di daerah 3T tersebut.

Sebab membuka peluang besar bagi putra-putri daerah untuk mendapatkan kesempatan belajar di berbagai Perguruan Tinggi terbaik di Indonesia, khususnya mereka yang memiliki kemampuan akademik tinggi tetapi memiliki keterbatasan akses menempuh pendidikan tinggi.

Mereka yang berhasil lulus tes, otomatis berpeluang masuk ke Perguruan Tinggi terbaik di luar Gorontalo dan dapat menempuh pendidikan secara gratis.

"Kita berharap, tahun ini putra-putri daerah terbaik Gorontalo Utara bisa meraih kesempatan emas tersebut," ujar Irwan.

Apalagi menurut Irwan, para peserta yang mengikuti seleksi tersebut didominasi dengan pilihan ingin merebut kursi di Fakultas Kedokteran.

"Kita optimistis ada yang bisa lulus di Fakultas Kedokteran, minimal empat atau lima orang dari daerah ini," ujarnya.

Diakuinya, jumlah siswa peserta seleksi tergolong minim akibat adanya keraguan para orang tua untuk melepas putra-putri mereka agar bisa menempuh pendidikan tinggi di daerah lain atau jauh dari keluarga.

Ke depan, kami akan merancang program khusus kata Irwan, untuk meningkatkan kepercayaan atau memotivasi para orang tua, agar yakin dan memberi kesempatan seluas-luasnya bagi anak mereka bisa menempuh pendidikan di perguruan tinggi terbaik di luar Gorontalo.

"Tidak hanya bisa kuliah gratis, namun mampu mewujudkan program mencerdaskan sumber daya manusia (SDM) daerah ini agar memiliki daya saing tinggi dan siap membangun daerahnya sendiri lebih baik dan maju," ucapnya.

Sementara itu, Suprihadi MSi, Kepala Biro Umum Universitas Hassanudin (Unhas) Makassar, juga Ketua Penyelenggara program beasiswa ADik Wilayah Timur, mengatakan, program Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia itu, khusus seleksi di Provinsi Gorontalo digelar di tiga kabupaten.
Yaitu, Gorontalo Utara, Pohuwato dan Boalemo.

"Kami membagi tim masing-masing dua orang di setiap kabupaten, sebab meskipun seleksi dilakukan secara "offline", namun digelar serentak," ujarnya.

Para siswa peserta diberi kesempatan menyelesaikan soal sebanyak 100 nomor, selama tiga jam.

"Ini seleksi murni mengandalkan kemampuan akademik siswa, sebab mereka dituntut menyelesaikannya secara mandiri dan tertib, serta dipastikan tidak ada bantuan apalagi bocoran soal. Selain itu, soal yang telah digunakan langsung dimusnahkan," ujarnya.

Terkait teknis pendaftaran dan penyelenggaraannya kata dia, telah diumumkan melalui laman ADik (https://adik.ristekdikti.go.id).

"Program ini merupakan pemerataan akses pendidikan tinggi untuk mencerdaskan bangsa serta menyiapkan insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif," ujarnya.

Baca juga: 500 beasiswa Adem disiapkan untuk Papua Barat
Baca juga: LPDP : 30 persen beasiswa untuk daerah 3T
Baca juga: Surabaya siapkan 48 beasiswa untuk "Aircraft Structure"

Pewarta: Susanti Sako
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019